Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI RATE: Berpotensi Turun 50 Bps ke 7%, Didorong Langkah Bank Indonesia

Sebagai respons atas pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang mengecewakan, Bank Indonesia mengambil langkah cerdas untuk merangsang ekonomi.
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Sebagai respons atas pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang mengecewakan, Bank Indonesia mengambil langkah cerdas untuk merangsang ekonomi.

Ekonom Rangga Cipta dari Samuel Sekuritas mengatakan langkah tersebut berupa pelonggaran kebijakan makro prudensial. Menurutnya, kebijakan itu bisa diartikan sebagai bentuk peringatan bagi pemerintah atas rendahnya realisasi anggaran infrastruktur.

“Pertumbuhan mengecewakan. BI jelas tidak saja kecewa namun juga kecewa dengan kemampuan pemerintah dalam membelanjakan anggaran infrastruktur,” ujarnya, Rabu (20/5/2015).

Akan tetapi dia percaya PDB tahun ini akan tumbuh 4,9% tahun ini.

“Relaksasi kebijakan makro prudensial tidak saja menunjukkan niat BI untuk membantu merangsang pertumbuhan, namun juga sebuah isyarat bahwa BI tidak siap untuk stimulus moneter yang matang,” ujarnya.

Menurutnya, BI bisa saja berkeinginan menunggu agar rupiah lebih stabil, dan belanja infrastruktur pemerintah yang lebih besar.

Namun demikian, dia mengingatkan satu hal yang pasti dan perlu adalah merangsang  ekonomi melalui kebijakan moneter yang diperlukan BI untuk menyediakan lebih banyak likuiditas yang diduga masih belum cukup untuk mempercepat pertumbuhan kredit selain pertumbuhan PDB.

“Kami memperkirakan akan ada penurunan bunga BI pada akhir tahun ini sebesar 50 bps,” ujarnya.

Seperti diketahui, kemarin (19/5/2015), Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan BI Rate berada di level 7,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper