Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral AS Pastikan Suku Bunga Naik Tahun Ini

Kendati masih menghadapi sejumlah tantangan perekonomian, bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve memastikan suku bunga (fed fund rates/FFR) negara itu akan naik pada 2015 ini.
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, WASHINGTON – Kendati masih menghadapi sejumlah tantangan perekonomian, bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve memastikan suku bunga (fed fund rates/FFR) negara itu akan naik pada tahun ini.

Janet Yellen, Chairperson The Fed, menyampaikan dirinya berharap suku bunga dapat naik dan pengetatan moneter segera dimulai tahun ini. Pasalnya, dia meyakini perekonomian Negeri Paman Sam tengah dalam tahap pemulihan berkelanjutan.

“Jika perekonomian akan terus memulih seperti yang saya perkirakan, saya rasa tahun ini kami patut mengambil langkah lanjutan dengan segera menaikkan FFR,” jelas Yellen dalam pidatonya di Rhode Island, Jumat waktu setempat atau Sabtu (23/5/2015) dini hari WIB.

Menurut Yellen, salah satu pertimbangan yang memberatkannya dalam mengambil keputusan penaikan suku bunga yaitu sektor ketenagakerjaan yang belum benar-benar menguat seperti yang ditargetkan.

Dia mengatakan dirinya akan berhati-hati dalam memutuskan hal tersebut dan berjanji jika pengetatan moneter pertama setelah terakhir kali menaikkan suku bunga pada 2006 ini justru melemahkan perekonomian, normalisasi akan dilaksanakan secara perlahan dan bertahap.

Adapun, selain penguatan tenaga kerja, Yellen menyampaikan satu syarat lagi yang harus dipastikannya untuk menaikkan suku bunga. “Selain tenaga kerja, saya yakin suku bunga dapat dinaikkan jika inflasi segera kembali ke level 2% dalam waktu dekat ini,” katanya.

Pada pertemuan yang dilaksanakan para pengambil kebijakan The Fed April lalu, mereka memprediksi suku bunga dapat dinaikkan pada pertemuan 16-17 Juni 2015. Beberapa hambatan yang menjadi perhatian yaitu penguatan dolar yang menekan kinerja ekspor negara tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper