Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan mencatat Asuransi merupakan layanan keuangan yang paling dikeluhkan konsumen di Kalimantan Tengah.
Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan menjelaskan dari pengaduan dan konsultasi yang masuk 30,5% mengenai asuransi, 13,8% mengenai perbangkan, 8,3% lembaga pembiayaan sedangkan sisanya 47,2% mengenai hal lainnya.
"Hingga saat ini hotline Layanan Konsumen OJK Palangkaraya telah menerima 12 pengaduan dan 24 konsultasi," ujar Muliaman setelah meresmikan kantor OJK Kalteng melalui pernyataan resminya di Palangkaraya yang dikutip Selasa, (26/5/2015).
Selain itu, Muliaman menambahkan hingga Maret lalu jumlah pembiayaan yang telah disalurkan kepada masyarakat di propinsi Kalimantan Tengah mencapai Rp17,7 triliun. Dari jumlah ini yang disalurkan untuk UMKM mencapai Rp5,7 triliun atau mencapai 32% dari seluruh pinjaman yang disalurkan. Sedangkan sektor lainnya pada pertanian, perkebunan dan kehutanan yang mencapai Rp4,9 triliun, diikuti usaha perdagangan Rp3,5 triliun.
Hingga saat ini, jumlah jaringan Kantor Perbankan yang telah beroperasi di propinsi Kalimantan Tengah telah mencapai 230 kantor dari 22 Bank. Dengan total aset mencapai Rp25,6 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp17,7 triliun.
Sementara untuk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) hingga saat ini terdapat 104 jaringan kantor dari 69 industri keuangan non bank, baik lembaga pembiayaan, asuransi, maupun keuangan lainnya.
Kepala KOJK Provinsi Kalimantan Tengah Iwan M. Ridwan, menargetkan akan meningkatkan pengawasan secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap lembaga jasa keuangan yang berada di wilayah Provinsi Kalteng. Selain itu, ia menjanjikan akan melakukan edukasi dan perlindungan Konsumen serta layanan pengaduan nasabah di wilayah Kalteng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
