Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat Surplus, BI Tetap Cadangkan BLBI

Bank Indonesia memperoleh surplus setelah pajak pada 2014 mencapai Rp41,23 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperoleh surplus setelah pajak pada 2014 mencapai Rp41,23 triliun.

Direktur Eksekutif Keuangan Intern Bank Indonesia Mubarakah mengatakan surplus tersebut harus dialokasikan untuk cadangan umum 90% dan cadangan tujuan sebesar 10% sepanjang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) belum lunas.

"Besaran surplus tersebut disokong oleh penghasilan Bank Indonesia selama tahun 2014 yang meningkat 30,9% menjadi Rp93,1 triliun dari Rp71,11 triliun pada tahun sebelumnya," ujarnya di Gedung BI, Senin (25/5/2015).

Dia menuturkan perolehan surplus Bank Indonesia didapatkan dari pelaksanaan kebijakan moneter bank sentral.

"Bentuknya macam-macam dan ada yang mendatangkan penerimaan kepada Bank Indonesia untuk saat ini. Salah satu contohnya adalah intervensi. Itu ada keuntungan sebesar kurs jual dari valuta asing dikurangi average cost atau biaya rata-rata," ucapnya

Surplus yang diperoleh bank sentral sepanjang 2015 dipicu oleh kenaikan penghasilan.

Jumlah penghasilan yang diperoleh bank sentral pada tahun lalu mencapai Rp93,1 triliun atau tumbuh 30,9% dari tahun 2013 yang senilai Rp71,11 triliun.

Penghasilan tersebut terdiri dari pelaksanaan kebijakan moneter yang mencapai Rp89,09 triliun, pengelolaan sistem pembayaran Rp355,19 miliar, pengaturan dan pengawasan makroprudensial senilai Rp119 juta, pendapatan dan penyediaan pendanaan senilai Rp257,04 miliar, dan pendapatan lainnya mencapai Rp3.398,13 triliun.

Sementara itu, jumlah beban Bank Indonesia sepanjang 2014 mencapai Rp38 triliun atau naik 31,4% dari tahun sebelumnya Rp28,9 triliun.

Beban tersebut berasal dari pelaksanaan kebijakan moneter yang senilai Rp23,2 triliun, pengelolaan sistem pembayaran Rp2,92 triliun, pengaturan dan pengawasan makroprudensial Rp77,86 miliar, remunerasi kepada pemerintah mencapai Rp3,51 triliun, dan beban umum dan lainnya senilai Rp8,28 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper