Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan berencana memasukkan literasi keuangan ke dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar pada tahun 2016.
Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S Soetiono mengungkapkan pihaknya tengah menyusun bahan-bahan literasi keuangan di dalam kurikulum sekolah dasar (SD).
"Kami sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tinggal dilanjutkan saja," katanya Rabu (27/5).
Sejak Oktober 2013, OJK sudah memasukkan industri jasa keuangan sebagai bagian dari kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada tahun ini, giliran tingkat Sekolah Menengah Pertama yang mendapatkan pendidikan literasi keuangan.
OJK memprioritaskan strategi peningkatan tingkat literasi keuangan dengan menyasar kalangan pelajar dan pekerja profesional pada 2015 sebagai salah satu upaya memperdalam pasar keuangan di Indonesia.
Nantinya, kurikulum tersebut bakal berisi penjelasan mengenai lembaga, pelayanan serta produk industri keuangan. Penjelasan diupayakan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dimengerti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
