Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger HSBC Indonesia & Bank Ekonomi Diproyeksi Rampung 2017

Rencana pengintegrasian Bank HSBC Indonesia dengan PT Bank Ekonomi Raharja diproyeksikan akan selesai pada 2017.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pengintegrasian Bank HSBC Indonesia dengan PT Bank Ekonomi Raharja diproyeksikan akan selesai pada 2017.

CEO HSBC Indonesia Sumit Dutta mengatakan proses penggabungan dua bank yang dimiliki oleh satu induk, yakni The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ini membutuhkan waktu sekitar 18 bulan hingga 24 bulan.

"Saat ini kami sudah semakin dekat dengan proses integrasi antara HSBC Indonesia dan Bank Ekonomi. Kami harapkan pada 2017 kami sudah terintegrasi menjadi satu bank," ucapnya, Selasa (26/5/2015).

Dutta mengatakan alasan HSBC Indonesia dengan Bank Ekonomi antara lain untuk memenuhi arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta ketentuan Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia atau single presence policy yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/24/2012.

Selain itu, pihaknya melihat potensi yang ada di Indonesia masih sangat besar dengan pertumbuhan ekonomi yang dinilai masih cukup baik dibandingkan negara Asia lain.

Lebih lanjut, setelah proses penggabungan keduanya rampung, model bisnis entitas hasil penggabungan nanti akan berubah. Saat ini, kata Dutta, pihaknya masih merumuskan modal bisnis yang tepat untuk memaksimalkan nasabah kedua bank ini untuk mendapatkan keuntungan dan jaringan yang lebih baik dengan proses penggabungan keduanya.

Seperti diketahui, Bank Ekonomi memiliki jaringan yang lebih luas dibandingkan dengan HSBC Indonesia. Bank Ekonomi memiliki kantor cabang sebanyak 99 kantor sedangkan HSBC Indonesia memiliki 47 kantor cabang yang tersebar di enam  kota besar.

"Jadi, nantinya nasabah dari HSBC Indonesia bisa terlayani di 30 kota yang sebelumnya hanya di 6 atau 7 kota. Adapun, nasabah dari Bank Ekonomi akan mendapatkan produk dan layanan yang lebih beragam yang sebelumnya belum dapat mereka nikmati," katanya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan pihaknya telah menerima laporan rencana merger HSBC Indonesia dengan Bank Ekonomi.

Nelson menuturkan nantinya setelah konsolidasi antara kedua bank tersebut berhasil, Bank Ekonomi akan kembali mengaktifkan statusnya menjadi bank terbuka dan statusnya menjadi bank besar. Seperti diketahui, saat ini Bank Ekonomi tercatat sebagai perusahaan delisting yang sudah tidak aktif diperdagangkan di pasar modal.

"Mereka nanti kalau sudah listing akan menjadi bank besar karena konsolidasi kedua bank ini akan memperkuat permodalan bank sehingga mereka akan naik kelas," tutur Nelson.

Pada Jumat (22/5), HSBC Asia Pasific Holdings (UK) Limited telah mengajukan harga penawaran tender kepada pemegang saham publik Bank Ekonomi senilai Rp10.000 per saham atau lebih tinggi dibandingkan penawaran sebelumnya yang senilai Rp6.300 per saham untuk mengubah status Bank Ekonomi dari perusahaan terbuka menjadi privat company.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper