Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Cara Bank DKI Bersih-bersih Kredit Bermasalah

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan kredit senilai Rp24,41 triliun hingga April 2015.
Bank DKI/Bisnis.com
Bank DKI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan kredit senilai Rp24,41 triliun hingga April 2015.

Bank DKI juga menghimpun dana pihak ketiga per April 2015 mencapai Rp29,46 triliun. Kinerja Bank DKI pada kuartal I/2015 dapat membukukan laba senilai Rp339,81 miliar.

Corporate Secretary Bank DKI Zulfarshah mengatakan posisi kredit bermasalah (NPL) Bank DKI yang cukup tinggi lebih dikarenakan dampak lanjutan dari kondisi perekonomian Indonesia pada 2014.

Kondisi ini, menurutnya, turut mempengaruhi NPL perbankan nasional. NPL perbankan nasional 2014 tercatat sebesar 2,16% meningkat dari NPL pada 2013 yang berada dikisaran 1,77%.

Kondisi yang sama berlaku untuk Bank Pembangunan Daerah yang mengalami peningkatan NPL dari 2,81% di tahun 2013 menjadi 3,45% pada 2014.

Kondisi lainnya adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 tumbuh sebesar 5,02% (y-o-y), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,78%.

"Kenaikan tarif seperti BBM dan TDL yang secara tidak langsung mempengaruhi ruang gerak dunia usaha," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (28/5/2015).

Zulfarshah menerangkan manajemen Bank DKI memiliki concern untuk melakukan perbaikan kualitas rasio NPL dengan sejumlah cara yakni menggiatkan upaya penagihan, restrukturisasi kredit bermasalah, intensif monitoring perkembangan penurunan kualitas kredit di unit terkait, klaim atas asuransi kredit dan melakukan pembenahan di bidang perkreditan.

"Upaya lainnya adanya perbaikan kualitas asset kredit dengan melakukan ekspansi kredit kepada perusahaan bonafid di industri pilihan melalui proses persetujuan yang selektif, transparan dan prudent, serta monitoring pemenuhan covenant-covenant kredit oleh debitur dan perbaikan proses pencairan dan administrasi kredit," tuturZulfarshah.

Bank DKI juga mempercepat penjualan atau lelang jaminan untuk kredit non produktif dan kredit produktif yang tidak dapat di restrukturisasi sehingga dapat mengoptimalkan recovery rate atas kredit tersebut.

"Kalau kredit di Bank DKI dicover dengan jaminan fixed asset yang memadai dan memiliki marketibilitas yang tinggi, bahkan sebagian juga dicover oleh penjaminan kredit dari perusahaan asuransi terkemuka," katanya.

Pada prinsipnya, lanjutnya, bahwa Bank DKI selalu terbuka dengan selalu menginformasikan setiap perkembangan terkini termasuk permasalahan yang dihadapi dan upaya solusinya kepada pemegang saham dan regulator.

"Kami juga senantiasa mengakomodir masukan dari regulator terhadap implementasi tata kelola perusahaan. Bagi Bank DKI, saran dan masukan dari regulator merupakan kepedulian nyata regulator terhadap tegaknya impelementasi tata kelola perusahaan Bank DKI," ucap Zulfarshah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper