Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Tertinggi, Jatim Malah Jadi TPID Terbaik se-Jawa, Kok Bisa?

Mencetak inflasi tertinggi di Pulau Jawa tahun ini, Provinsi Jawa Timur malah diganjar dengan penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2014 untuk kategori provinsi di kawasan Pulau Jawa.
 Gubernur Jawa Timur Soekarwo/Jibiphoto
Gubernur Jawa Timur Soekarwo/Jibiphoto

Bisnis.com, SURABAYA – Mencetak inflasi tertinggi di Pulau Jawa tahun ini, Provinsi Jawa Timur malah diganjar dengan penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2014 untuk kategori provinsi di kawasan Pulau Jawa.

 Provinsi ini dinilai mampu menjaga inflasi lewat program andalan subsidi ongkos angkut bahan pokok. Penghargan itu diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Soekarwo.

Dari total 9 penghargaan, Jatim memperoleh 3 penghargaan yakni untuk tingkat provinsi di wilayah Jawa, tingkat kabupaten/kota terbaik kepada Jember dan tingkat  kabupaten/kota berprestasi kepada Malang.

Mengomentari penghargaan itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan keberhasilan yang diraih itu tidak terlepas dari beberapa jurus jitu dalam mengendalikan inflasi. Jurus jitu tersebut ada lima strategi, yakni pertama, di bidang kelembagaan TPID sudah terbentuk di 36 kabupaten dan kota dari jumlah 38 kabupaten.

Kedua, distribusi regulasi yang artinya ada aturan yang mengatur tentang distribusi di 38 kabupaten kota se Jatim.

Ketiga,  subsidi ongkos angkut dari pabrik hingga kabupaten dan kota se-Jatim dan ini menjadi perhatian khusus presiden.

Keempat, melakukan early warning sistem yang artinya, jika terjadi perubahan harga yang fluktuatif tim TPID langsung melakukan kajian apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Tim ini melakukan kajian dan penelitian penyebab naiknya harga dan langkah apa yang harus dilakukan.

Kelima, melakukan komunikasi dengan daerah kabupaten/kota terkait kesediaan dan kekuraangan bahan pokok. Kemudian bidang public relation yang selalu menginformasikan kepada masyarakat agar tidak punic buying ketika terjadi lonjakan harga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper