Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK PANIN: Ekonomi Melambat, Tak Ambisius Kejar Pertumbuhan Aset

PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) pada tahun ini tak terlalu ambisius dalam mengejar pertumbuhan aset.
 Bank Panin./
Bank Panin./

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) pada tahun ini tak terlalu ambisius dalam mengejar pertumbuhan aset.

Saat ini, Bank Panin menempati urutan 8 bank dengan aset terbesar di Tanah Air dengan nilai aset per Desember 2014 senilai Rp172,5 triliun (konsolidasi). Adapun secara konsolidasi, posisi juara dipegang oleh Bank Mandiri dengan nilai aset Rp855 triliun.

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan saat ini perseroan mengutamakan pertumbuhan yang sehat dan menerapkan prinsip kehati-hatian di tengah perlambatan ekonomi global dan nasional.

"Kami inginnya tidak sekedar tumbuh, tidak boleh sembarangan dalam menyalurkan kredit," tuturnya di Jakarta, Jumat (29/5/2015).

Herwidayatmo menjelaskan industri perbankan sangat erat kaitannya dengan kondisi makro. Apabila kondisi ekonomi makro mengalami perlambatan, dapat dipastikan industri perbankan akan terkena dampaknya.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I/2015 hanya sebesar 4,7%.

"Kami enggak mau terjebak rasio kredit bermasalah yang naik. Kami hanya menyalurkan kredit ke sektor yang kami kuasai," katanya.

Komposisi kredit PNBN didominasi oleh kredit komersial dan ritel mendominasi yang mencapai 71,65% per akhir tahun lalu dari total pinjaman yang disalurkan. Per Maret 2015, rasio kredit bermasalah Bank Panin masih terjaga di level 1,68%.

Selain fokus pada segmen komersial, perseroan juga akan meningkatkan kredit ke sektor usaha mikro dan kecil menengah (UMKM).

Melihat kondisi perekonomian nasional yang melambat, Bank Panin saat ini sedang meninjau kembali rencana bisnis bank. Pada awalnya, perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini 10% dari penyaluran tahun sebelumnya.

"Kami masih ada waktu untuk me-review hingga 30 Juni. Kami lihat pergerakan ekonomi bagaimana, kalau ada revisi, kami akan lapor ke regulator," katanya.

Terkait dengan perubahan target penyaluran kredit, Herwidayatmo belum dapat menyebutkan apakah akan dinaikkan atau diturunkan dan berapa besar perubahannya.

Hingga akhir kuartal I tahun ini, Bank Panin memperoleh laba senilai Rp501 miliar (bank only) atau turun dari kuartal I tahun lalu yang senilai Rp574 miliar. Kredit yang disalurkan mencapai Rp120,602 triliun atau tumbuh 8,54% secara year on year. Dana pihak ketiga (DPK) tercatat senilai Rp118,8 triliun atau turun dari Rp120,9 triliun secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper