Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap Proyek LRT, Adhi Karya (ADHI) Butuh Tambahan Rp1,68 Triliun

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membutuhkan dana tambahan sekitar Rp1,68 triliun guna memenuhi kebutuhan investasi tahap I proyek transportasi massal dengan moda Light Rapid Transit (LRT).
Light Trail Transit (LRT)/wikipedia.org
Light Trail Transit (LRT)/wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA---PT Adhi Karya (Persero) Tbk., perusahaan konstruksi milik negara, membutuhkan dana tambahan sekitar Rp1,68 triliun guna memenuhi kebutuhan investasi tahap I proyek transportasi massal dengan moda Light Rapid Transit (LRT).

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan total investasi tahap I proyek tersebut mencapai Rp12,56 triliun. Dari jumlah itu, ekuitas yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp3,77 triliun atau sekitar 30%.

“Direncanakan dari right issue sekitar Rp2,09 triliun dan sisanya sebesar Rp1,68 triliun akan didanai dari sebagian pengajuan Penyertaan Modal Negara 2016 atau dengan partner BUMN lain,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (12/6/2015).

Dia menjelaskan pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No.28/2015 tentang Penambahan PMN Ke Dalam Modal PT Adhi Karya (Persero) Tbk., yang mengatur mengenai tambahan modal sekitar Rp1,4 triliun.

Penambahan modal itu akan dilakukan melalui proses penawaran saham baru atau right issue dengan target perolehan dana Rp2,74 triliun. Dari jumlah tersebut, selain dari pemerintah, emiten berkode saham ADHI itu akan memperoleh dana dari investor publik sekitar Rp1,34 triliun.

“Dana tambahan tersebut sesuai rencananya akan digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam mengatasi kemacetan lalu lintas khususnya di DKI Jakarta dan daerah-daerah penyangganya,” katanya.

Selain penerbitan PP tersebut, Presiden RI Joko Widodo juga berencana menerbitkan peraturan terkait penugasan kepada Adhi Karya untuk menggarap proyek transportasi massal tersebut.

Penugasan tersebut adalah pembangunan transportasi massal dengan moda LRT rute Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah Senayan, Cibubur-Bogor dan Palmerah-Grogol.

Dana dari penambahan modal yang dilakukan oleh pemerintah kepada Adhi Karya akan digunakan untuk pembangunan LRT tahap I dengan jalur Bekasi Timur-Cawang-Kuningan-Dukuh Atas dan Cibubur-Cawang.

Sementara itu, tahap II terdiri dari jalur Cibubur-Bogor dan Dukuh Atas-Palmerah-Senayan dan tahap III dengan jalur Palmerah-Grogol. Tarif angkutan itu diperkirakan mencapai Rp15.000 (Cibubur-Cawang), Rp20.000 (Bekasi Timur-Cawang) dan Rp15.000 (Cawang-Dukuh Atas).

“Jalur dan stasiun LRT akan menggunakan jalur tepi jalan tol yang telah mendapatkan izin prinsip dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor YN 13.03-Mn/408 tanggal 19 Mei 2015,” katanya.

Kapasitas angkut angkutan terebut mencapai 400 orang per train set sehingga kapasitas angkut diperkirakan mencapai 816.000 orang per hari dengan headway minimal 2 menit pada saat jam sibuk. Adhi Karya mengajukan masa konsesi sekitar 50 tahun untuk proyek ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper