Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Dagang Mei US$955 juta, BI : Ini Dukung Kinerja Transaksi Berjalan Kuartal II

Bank Indonesia menyatakan tren surplus neraca perdagangan Mei 2015 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan kuartal II/2015.
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan tren surplus neraca perdagangan Mei 2015 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan kuartal II/2015.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2015 kembali mencatat surplus senilai US$0,95 miliar.

"Kinerja neraca perdagangan yang positif tersebut ditopang oleh kenaikan surplus neraca nonmigas dan penurunan defisit neraca migas," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis.com, Selasa (16/6/2015).

Surplus neraca perdagangan pada Mei 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya yang sebesar US$0,48 miliar. Kinerja neraca perdagangan Mei 2015 tersebut juga lebih baik dibandingkan dengan kinerja pada Mei 2014 yang mencatat surplus sebesar US$0,05 miliar.

Tirta menambahkan surplus neraca perdagangan nonmigas pada Mei 2015 meningkat menjadi US$1,66 miliar dari US$1,36 miliar pada bulan sebelumnya.

Kenaikan surplus neraca nonmigas dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas yang lebih tajam dibandingkan dengan penurunan ekspor nonmigas. Ekspor nonmigas terkontraksi sebesar 3,9% (m-t-m) menjadi US$11,19 miliar.

"Hal itu dikarenakan turunnya ekspor lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, mesin/peralatan listrik, karet dan barang dari karet, dan kendaraan & bagiannya," kata Tirta.

Penurunan lebih lanjut tertahan oleh perbaikan kinerja ekspor beberapa komoditas, terutama bijih, kerak, dan abu logam, benda-benda dari besi dan baja, dan bahan kimia anorganik.

Penurunan kinerja ekspor juga diiringi oleh penurunan impor nonmigas sebesar 7,4% (m-t-m) menjadi US$9,53 miliar, terutama karena penurunan impor mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, serta besi dan baja.

Kinerja neraca perdagangan migas, tambah Tirta, juga membaik dengan defisit yang menurun menjadi US$0,71 miliar dari US$0,88 miliar pada bulan sebelumnya.

Penurunan defisit tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor migas sebesar 6,0% (m-t-m) yang disertai dengan penurunan impor migas yang lebih dalam sebesar 10,9% (m-t-m).

Ekspor migas periode Mei 2015 tercatat sebesar US$1,37 miliar, lebih rendah dibanding periode sebelumnya sebesar US$1,46 miliar, sejalan dengan berkurangnya ekspor hasil minyak dan gas.

Sementara itu, impor migas turun dari US$2,34 miliar pada bulan sebelumnya menjadi US$2,08 miliar, terutama disebabkan oleh turunnya impor minyak mentah, hasil minyak dan gas.

"Kami memprediksi struktur neraca perdagangan Indonesia ke depan akan lebih sehat dan semakin mendukung proses pemulihan keseimbangan eksternal Indonesia," tutur Tirta. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper