Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Cabai Merah & Bawang Bisa Picu Inflasi di Sulsel

Tim Pengendali Inflasi Daerah Sulawesi Selatan mengidentifikasi dua komoditas pangan yang berpotensi mengerek laju inflasi pada periode Juni 2015 seiring dengan masuknya Ramadan 1436 H.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, MAKASSAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah Sulawesi Selatan mengidentifikasi dua komoditas pangan yang berpotensi mengerek laju inflasi pada periode Juni 2015 seiring dengan masuknya Ramadan 1436 H.

Koordinator TIPD sekaligus Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menuturkan ketersediaan stok dan distribusi cabai merah dan bawang pada Ramadan menjadi prioritas pemerintah daerah.

Pasalnya, produksi masih cenderung terbatas sehingga tambahan pasokan kedua komoditas pangan itu masih didatangkan dari luar Sulsel.

Menurutnya, secara histrois kebutuhan cabai dan bawang Sulsel melonjak tajam menjelang Ramadan dan Idulfitri seiring dengan karakteristik konsumsi masyarakat di daerah tersebut.

"Seluruh SKPD terkait lintas kabupaten/kota dan provinsi segera berkoordinasi untuk mengamankan rantai pasok dua komoditas ini," katanya, Selasa (16/6/2015).

Sementara itu, kata Syahrul, komoditas pangan lainnya yang masuk dalam kelompok volatile foods cenderung aman kendati menunjukkan pergerakan harga yang masih dalam batas toleransi.

Di sisi lain, setok komoditas pangan utama seperti beras hingga daging masih dalam kategori aman terlebih Sulsel meruapakan salah satu sentra penghasil terbesar di Tanah Air.

Syahrul mengakui menjelang Ramadan di hampir seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan menunjukkan gejala yang mengarah ke peningkatan laju inflasi.

"Tetapi kita tetap optimistis, laju inflasi akan tetap bisa kita kendalikan dengan koordinasi dan pengawasan secara intensif pasokan dan pergerakan harga di pasaran," katanya.

Hingga Mei 2015, Sulawesi Selatan tercatat mengalami inflasi 0,31% yang dipicu kenaikan harga bawang, telur ikan dan sejumlah komoditas pangan lainnya.

Selain memperkuat koordinasi dan pengawasan, pemerintah daerah se-Sulsel juga menyiapkan skema operasi pasar melalui pasar murah untuk mengerem inflasi selama Ramadan.

Dalam kesempatan sama, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan Dadi Aryadi mengatakan potensi peningkatan inflasi pada Juni berpotensi besar terjadi seiring dengan kebutuhan pangan masyarakat yang melonjak memasuki Ramadan.

Dia memprediksi, laju inflasi Sulsel pada Juni berada pada kisaran 0,31% hingga 0,59% dengan kecenderungan siklus tahunan Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper