Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM Jajaki Kerja Sama dengan IDB Garap Sektor Mikro

PT Permodalan Nasional Madani (Persero) sedang menjajaki peluang kemitraan dengan Islamic Development Bank untuk penyaluran pembiayaan ke sektor mikro.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com,JAKARTA—PT Permodalan Nasional Madani (Persero) sedang menjajaki peluang kemitraan dengan Islamic Development Bank untuk penyaluran pembiayaan ke sektor mikro. 

Executive Vice President PNM Arief Mulyadi menuturkan hingga kini pihak Islamic Development Bank (IDB) telah melakukan pembicaraan tahap awal dengan perseroan terkait rencana kemitraan ini.

Rencana kemitraan tersebut, lanjut Arief, juga telah mendapatkan surat penunjukkan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan. 

“Dari pembicaraan, nanti bisa untuk micro finance syariah. Ini kami ditunjuk pemerintah dan surat 2 dari 2 menteri sudah ada,” jelas Arief di Jakarta, pekan ini. 

Dengan pembicaraan tahap awal tersebut, Arief menuturkan salah satu opsi yang masuk dalam rencana kedua entitas ini yakni pembentukkan Islamic Mikro Finance Institute. Lembaga tersebut nantinya berupa entitas patungan antara IDB dan PNM. “Tapi tahap awal, mereka bantu kami untuk pembiayaan.” 

Adapun, IDB merupakan lembaga keuangan internasional berlandaskan prinsip syariah dan hukum Islam, yang bertujuan mempercepat pembangunan ekonomi dan pengembangan sosial terutama di negara dengan komunitas muslim. 

Sementara itu, Arief menyebutkan perseroan memiliki 62 unit syariah dengan outstanding penyaluran pembiayaan syariah berkisar Rp200 miliar-Rp300 miliar hingga Mei 2015. Menurutnya, perseroan tengah berupaya menggenjot pembiayaan syariah dengan mencari berbagai sumber pendanaan, salah satunya melalui kemitraan dengan IDB. 

Langkah lain, Arief menuturkan perseroan juga tengah mengkaji opsi penerbitan sukuk untuk mendanai pembiayaan syariah. Adapun, saat ini perseroan masih mengandalkan dana dari modal sendiri dan bank syariah untuk disalurkan sebagai pembiayaan syariah. 

Arief mengungkapkan hingga Mei 2015, perseroan mencatatkan rasio pembiayaan bermasalah di posisi sekitar 3%. “Kalau mikro biasanya jelang lebaran ada upaya menambah kebutuhan stok sehingga yang dikorbankan angsuran.” 

Hingga akhir tahun nanti, menurut Arief, pihaknya membidik penyaluran pembiayaan syariah mencapai 10% dari total pembiayaan di perseroan. Sementara itu, pada akhir tahun nanti, perseroan menargetkan bakal mencatatkan pembiayaan senilai Rp3,7 triliun. Arief mengungkapkan target tersebut ditetapkan dengan asumsi jika perseroan belum mendapatkan suntikan modal dari pemerintah senilai Rp1 triliun.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Operasi PNM Kemas Hasani menuturkan nantinya dana penyertaan modal negara (PMN) tersebut bakal digunakan perseroan untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta perluasan jaringan. Targetnya, pada 2017 mendatang, perseroan bakal memiliki 1.200 jaringan yang menjangkau lebih dari 3.000 kecamatan di Indonesia.

Adapun, sampai saat ini layanan PNM diklaim telah menjangkau 2.865 kecamatan di 295 kabupaten di 27 provinsi di Indonesia. Pada akhir tahun lalu, Kemas menyebutkan PNM telah memiliki 716 kantor layanan termasuk 578 kantor unit layanan modal mikro. 

Sementara itu, selain di bidang keuangan mikro, IDB juga bakal bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk membentuk bank infrastruktur. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sempat mengatakan bakal segera merampungkan pembentukan Islamic Investment Infrastucture Bank yang merupakan entitas patungan dengan IDB, pada tahun ini. 

“Indonesia nantinya akan punya bank infrastruktur berbasis syariah yang skalanya global. Targetnya islamic finance kita bisa kompetiti dan Indonesia bisa menjadi islamic financial hub. Mudah-mudahan tahun ini bisa terbentuk dan diwujudkan,” ujar Bambang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper