Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Mobil Baru Melesu, Pembiayaan Mobil Bekas Melaju

Di tengah melambatnya penjualan kendaraan baru, sejumlah multfinance dengan fokus pembiayaan kendaraan bekas tercatat bertumbuh signifikan dibandingkan pencapaian tahun lalu.
Bursa mobil bekas. /Kelik Taryono
Bursa mobil bekas. /Kelik Taryono

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah melambatnya penjualan kendaraan baru, sejumlah multifinance dengan fokus pada pembiayaan kendaraan bekas tercatat bertumbuh signifikan dibandingkan pencapaian tahun lalu.

Krisdianto Soedarmono, Head of Marketing Division PT Al-Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance), mengatakan nilai pembiayaan sampai Mei 2015 naik 100% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sampai Mei 2015, perusahaan yang fokus pada pembiayaan syariah mobil bekas itu mengumpulkan Rp240 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, pembiayaan baru mencapai Rp120 miliar.

“Sampai Mei 2015, komposisi used car sebesar 78% dengan merek mobil bekas yang dibiayai paling banyak ialah Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Honda,” katanya seperti dikuip Bisnis, Rabu (17/6/2015).

Krisdianto mengatakan naiknya pembiayaan hampir dua kali lipat dikarenakan pihaknya menambah jumlah saluran distribusi, seperti penambahan showroom mobil bekas rekanan dan agen baik perorangan maupun institusi.

Kendati daya beli masyarakat cenderung turun, Krisdianto mengatakan pembiayaan mobil bekas masih prospektif sampai Juni ini.

Sampai akhir semester I/2015, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan baru Rp400 miliar atau 40% dari target tahun ini sebesar Rp 1 triliun pada akhir tahun.

Dia mengatakan pembiayaan pada semester II/2015 akan lebih mendominasi karena pihaknya akan menggadeng agen travel, komunitas dan menyelenggarakan pameran bursa mobil Alif sampai akhir tahun.

Marcia M. Rahardjo, Direktur Utama PT Magna Finance Tbk. mengatakan penjualan mobil baru yang tengah melambat tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis perusahaannya yang 95% menyalurkan mobil bekas.

Sampai kuartal I/2015, Magna Finance telah menyalurkan Rp145 miliar atau meningkat 40% dari periode yang sama tahun lalu. “Kondisi penjualan mobil baru yang tidak banyak akan membuat mobil bekas tetap hidup. Kondisi saat ini seharusnya lebih tidak bermasalah untuk kami,” ujarnya.

Sampai akhir tahun, Marcia menargetkan pembiayaan yang dikumpulkan perusahaannya dapat mencapai Rp650 miliar sampai akhir tahun. Salah satu strateginya, Magna Finance lebih fokus pada kendaraan jenis penumpang dibandingkan dengan kendaraan komersial sebagai antisipasi penurunan nilai di sektor komoditas.

Sebastianus H. Budi, Direktur Utama PT Andalan Finance Indonesia (AFI), mengatakan pasar mobil bekas lebih stabil dibandingkan dengan pasar mobil baru saat ini.

Sampai akhir Mei 2015, dia mengatakan pihaknya telah mengumpulkan pembiayaan Rp1,7 triliun atau 30% lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu di periode yang sama. “Kami masih on the track sampai Mei ini untuk capai target akhir tahun Rp3,7 triliun,” ujarnya.

Saat ini, komposisi pembiayaan AFI 80% merupakan mobil bekas sedangkan 20% adalah mobil baru. Sampai akhir tahun, pihaknya berencana terus mengembangkan area pemasaran, selain di seluruh Indonesia.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan penjualan kendaraan roda empat sepanjang Januari-April 2015 sebanyak 363.945 unit atau turun 16,3% dibandingkan pencapaian tahun lalu.

Meski demikian, piutang pembiayaan konsumen perusahaan multifinance masih tumbuh 7,009% menjadi Rp246,9 triliun dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya Rp230,81 triliun.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper