Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Rate Tetap, Sesuai Ekspektasi

Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 7,50% sesuai dengan ekspektasi para pelaku industri perbankan.
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 7,50% sesuai dengan ekspektasi para pelaku industri perbankan.

Direktur Utama PT Bank Mayapada Tbk Haryono Tjahjarijadi mengatakan BI saat ini dalam posisi cukup sulit untuk memutuskan apakah akan mempertahankan BI Rate atau menurunkannya. Hal ini disebabkan kondisi likuiditas perbankan saat ini sudah cukup baik. Namun, di sisi lain nilai tukar rupiah dan inflasi masih perlu dikendalikan.

"Kaitannya dengan sektor riil sebenarnya tidak langsung, tapi ini merupakan tanda bahwa BI tetap meneruskan kebijakan uang ketat yg terukur. Ini adalah kenyataan yang terbaik untuk kita semua saat ini. Pasar akan tetap berjalan normal," ucapnya kepada Bisnis.com, Kamis (18/6/2015).

Senada, Direktur Utama PT Bank Mayora Irfanto Oeij menuturkan besaran BI Rate saat ini masih sesuai dengan harapan. Menurutnya kondisi likuiditas perbankan yang melonggar disebabkan karena karena kredit tidak tumbuh secara signifikan.

Seperti diketahui, berdasarkan laporan uang beredar (M2) yang dirilis oleh BI, per April 2015 kredit yang disalurkan perbankan mencapai Rp3.747,3 triliun atau tumbuh 10,3% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 11,1% year on year.

Adapun dana pihak ketiga (DPK) kendati mengalami perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya, namun pertumbuhannya lebih besar dibandingkan pertumbuhan kredit. Pertumbuhan DPK tercatat sebesar 14,5% pada April 2015 atau melambat dari 16,3% (y-o-y) pada bulan sebelumnya.

"Akibat dari perlambatan tersebut, bank-bank mengalami kelebihan likuiditas dan menurunkan bunga DPK untuk mengurangi biaya dana," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper