Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEBIJAKAN MONETER: IMF Desak the Fed Ubah Gaya Komunikasinya

Setelah mendesak Federal Reserve untuk menunda kenaikan suku bunga, kini Dana Moneter Internasional (IMF) meminta the Fed untuk memperjelas komunikasinya pada publik terkait kebijakan moneter.
IMF/Ilustrasi
IMF/Ilustrasi

Bisnis.com, WASHINGTON - Setelah mendesak Federal Reserve menunda kenaikan suku bunga, kini Dana Moneter Internasional (IMF) meminta the Fed untuk mengubah komunikasinya pada publik terkait kebijakan moneter.

‎IMF menilai proyeksi suku bunga yang dirilis the Fed tiap tiga bulan melalui susunan data yang disebut dot plot membingunkan. 

Alih-alih, IMF menganjurkan the Fed untuk menggantinya dengan estimasi kisaran suku bunga yang diperlukan oleh the Fed demi mencapai sejumlah target a.l. sektor lapangan kerja dan stabilisasi inflasi.

"Kita tidak bisa langsung menghubungkan dot untuk mendapatkan gambaran ke depan dan tidak menggambarkan secara jelas pandangan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)," tulis tim peneliti IMF, Jumat (26/6/2015).

Dot plot hanya menunjukkan proyeksi anonim suku bunga masing-masing pejabat the Fed. IMF menekankan prediksi yang lebih transparan dan menggambarkan suara mayoritas komite akan lebih efektif.

Prediksi itu bisa jadi disiapkan oleh para staff Bank Sentral AS tersebut. Pihak the Fed tengah membahas hal itu dan masalah komunikasi lainnya tetapi hingga kini belum ada rekomendasi lebih lanjut.

Kejelasan komunikasi kebijakan moneter the Fed dinilai sangat penting untuk menghindari atau setidaknya meminimalisasi guncangan akibat pasar yang panik karena tak bersiap terhadap keputusan tiba-tiba the Fed, utamanya terkait prospek kenaikan Fed funds rate. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper