Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Pejabat Eselon I Kemenkeu Digeser

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kembali merombak beberapa jabatan di kementeriannya. Kali ini, dia melakukan pergeseran tiga posisi eselon I.
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)./Antara
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kembali merombak beberapa jabatan di kementeriannya. Kali ini, dia melakukan pergeseran tiga posisi eselon I.

Kiagus Ahmad Badaruddin yang selama ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal digeser menggantikan V Sonny Loho di posisi Insepektur Jenderal. Sementara, Sonny digeser menggantikan Hadiyanto di posisi Dirjen Kekayaan Negara. Adapun, Hadiyanto sendiri menggantikan Kiagus.

Setelah melantik ketiga orang tersebut hari ini, Rabu (1/7/2015), Bambang berujar sebagai Sekretaris Jenderal, Hadiyanto diharapkan mampu memperkuat posisi Setjen sebagai unit yang mendukung kelancaran tugas Kemenkeu. Dia meminta sosok yang sudah sembilan tahun menjabat sebagai Dirjen Kekayaan Negara ini untuk fokus pada bidang-bidang sensitif seperti sumber daya manusia.

“Saya harapkan Pak Hadiyanto terus melakukan perbaikan seperti organisasi dan hubungan antar lembaga. Selain itu, harapannya semua pegawai puas dengan layanan Kementerian Keuangan,
“ ujarnya.

Untuk Kiagus, sebagai Inspektur Jenderal, Bambang berharap ada pengawasan internal yang lebih baik. Menurutnya, akan lebih baik kesalahan dan pelanggaran yang ada di internal Kemenkeu bisa ditangani langsung daripada harus menunggu dari pihak luar.

Bambang meminta agar Kiagus tidak ragu menangani pelanggaran yang berujung pada pidana. Oleh karena itulah, Inspektur Jenderal diharapkan proaktif dengan aparat penegak hukum.

Sementara itu, untuk Sonny Loho, Bambang meminta agar segera mempercepat pembentukan BLU Aset. Selain itu, perlu tetap menjaga, meningkatkan nilai dan memanfaatkan aset untuk keperluan seluruh instansi pemerintahan.

“Kadang kita terlalu ketat jaga aset jadi lembaga lain kesulitan mendapatkan aset. Kita harus pastikan apapun yang mereka butuhkan kita bisa berupaya keras untuk membantu,” ujar Bambang.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper