Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dicaplok Hary Tanoe, Bank Pundi Segera Delisting dari Bursa Efek

PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (BEKS) segera delisting dari pasar modal setelah proses merger dengan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) rampung pada tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (BEKS) segera delisting dari pasar modal setelah proses merger dengan PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) rampung pada tahun ini.

Taruli Siagian, Head of Corporate Communications Bank MNC, mengatakan proses merger antara BABP dan BEKS telah memasuki tahap due diligence. Ditargetkan, proses merger akan selesai hingga akhir tahun ini sekaligus perijinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kalau sudah dilebur, otomatis delisting. Tidak akan dua saham yang tercatat di bursa, nanti BABP yang tercatat di bursa," ungkapnya saat kunjungan ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, Rabu (1/7).

Emiten jasa keuangan Grup MNC, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP), berencana menjadi pemegang saham pengendali dalam Bank Pundi Indonesia. Sebelumnya, BCAP sudah menempatkan dana Rp100 miliar sebagai bagian dari komitmen rencana merger Bank MNC Internasional dan Bank Pundi Indonesia.

Taipan Hary Tanoesoedibjo melalui MNC Kapital Indonesia bakal menjadi pemegang saham pengedali bank hasil merger antara Bank MNC Internasional dengan Bank Pundi.

Direktur Utama MNC Kapital Indonesia Darma Putra mengatakan penggabungan Bank MNC dengan Bank Pundi akan menghasilkan Bank MNC Internasional sebagai surviving company. Kepemilikan saham BABP, nantinya terdiri dari PT Recapital Securities, PT MNC Kapital, dan masyarakat.

"Komposisi kepemilikan pada surviving company saat ini masih dalam tahap pembicaraan dan kajian antara BEKS, BABP, melalui masing-masing konsultan jasa penilai publik yang ditunjuk," ungkapnya belum lama ini.

Dia menegaskan, Emiten berkode saham BCAP tersebut nantinya akan menjadi pemegang saham pengendali bank hasil merger tersebut. Saat ini, masih dikaji rencana dilakukannya tindakan korporasi pasca merger berupa penawaran umum terbatas (PUT) oleh bank hasil merger dengan tujuan untuk memperkuat permodalan.

Direktur Utama Bank Pundi Indonesia Ivy Santoso membenarkan rencana pemegang saham pengendali bank hasil merger adalah MNC Kapital Indonesia.

"Namun demikian, diharapkan RUPSLB (rapat umum pemegang saham luar biasa) dari masing-masing bank dapat diselenggarakan pada akhir Juni 2015," paparnya.

Dia mengatakan, BCAP sebelumnya telah menyetorkan dana Rp100 miliar sebagai bentuk komitmen perseroan terhadap rencana merger. Dana tersebut telah dicatat dalam rekening penampungan khusus sebagai komponen tambahan modal. 

Bank milik konglomerat Sandiaga Salahuddin Uno tersebut membukukan rugi bersih Rp119,17 miliar pada periode 2014 menyusul kemudian rencana dicaplok oleh taipan Hary Tanoesoedibjo melalui MNC Kapital Indonesia. Setahun sebelumnya, BEKS masih meraup laba bersih Rp96,27 miliar.

Penghipunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Pundi pada tahun lalu mencapai Rp7,55 triliun, lebih rendah 1% dari tahun sebelumnya Rp7,63 triliun. Kredit yang disalurkan mencapai Rp6,41 triliun, turun 2% dari periode sebelumnya Rp6,55 triliun.

Pada perdagangan saham Rabu (1/7/2015), saham BEKS merosot 1,25% ke level Rp79  per lembar dari penutupan sehari sebelumnya Rp80 per lembar. Sedangkan, saham BABP ditutup stagnan Rp75 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper