Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK SWASTA: Bunga Turun, Kredit Siap Melesat

Sejumlah bank mengestimasi penyaluran kredit akan mulai menanjak di kuartal III 2015 setelah dalam 2 kuartal tahun ini perbankan menurunkan tingkat bunga kredit.
BCA terakhir kali menyesuaikan tingkat bunga kredit pada 30 Juni 2015. /bcafinance
BCA terakhir kali menyesuaikan tingkat bunga kredit pada 30 Juni 2015. /bcafinance

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank mengestimasi penyaluran kredit akan mulai menanjak di kuartal III 2015 setelah dalam 2 kuartal tahun ini perbankan menurunkan tingkat bunga kredit.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, mengatakan hingga kuartal III 2015 perseroan masih akan menahan tingkat bunga. "Sementara kami bertahan dulu, permintaan mudah-mudahan mulai meningkat," ujarnya seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Senin (6/7/2015).

Berdasarkan publikasi SBDK, BCA terakhir kali menyesuaikan tingkat bunga kredit pada 30 Juni 2015. Tingkat bunga korporasi, ritel, dan kredit pemilikan rumah (KPR) dipangkas 25 bps. Sementara itu tingkat bunga konsumsi non KPR turun 108 bps.

Menurut Jahja, pertumbuhan kredit di kuartal III akan terus menanjak berkt penarikan kredit dari sejumlah nasabah korporasi. "Sektornya beragam dari telco sampai CPO [crude palm oil]. Perusahaan besar secara umum masih ada kebutuhan pendanaan," katanya.

Senada, Lani Darmawan, Direktur Perbankan Ritel PT Bank Internasional Indonesia Tbk, mengatakan perseroan telah menurunkan tingkat bunga untuk merangsang permintaan kredit.

"Demand secara nasional memang turun, penjualan mortgage dan auto juga turun tapi buat BII tetap ada ruang karena sales tetap besar," ungkapnya.

Per 30 Juni 2015, BII menurunkan SBDK untuk kredit KPR sebesar 100 bps sementara SBDK untuk segmen kredit lain tetap bertahan.

Menurutnya, hingga akhir 2015 outstanding kredit konsumsi BII diharapkan bisa tumbuh 10% sedangkan khusus untuk KPR diharapkan tumbuh sebesar 15%.

Dia menyebut lini bisnis KPR akan menjadi lokomotif pertumbuhan di segmen konsumen, terlebih regulator mulai merealisasikan pelonggaran kebijakan loan to value (LTV).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper