Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Bidik Laba Rp1,8 Triliun

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan perolehan laba bersih Rp1,8 triliun di akhir 2015. Bank spesialis kredit perumahan ini akan menggenjot pendapatan dari ekspansi kredit dan pemulihan aset bermasalah.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan perolehan laba bersih Rp1,8 triliun di akhir 2015. Bank spesialis kredit perumahan ini akan menggenjot pendapatan dari ekspansi kredit dan pemulihan aset bermasalah.

Adi Setianto, Direktur Keuangan BTN, mengatakan pertumbuhan laba hingga akhir tahun akan mencapai lebih dari 50%. Per Desember 2014, laba bersihBTN mencapai Rp1,1 triliun sehingga bila target Rp1,8 triliun terealisasi, pertumbuhan laba BTN akan mencapai 63%.

"Target [laba] kami kurang lebih Rp1,8 triliun, mesin kredit kami sudah jalan dan di semester kedua kami akan mulai genjot collection, recovery dan fee based," ujarnya seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Selasa (28/7/2015).

Per Juni 2015, perolehan laba bersih BTN mencapai Rp831 miliar atau 46% dari target. Laba bersih BTN ditunjang oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp2,67 triliun atau tumbuh 19%.

Pendapatan bunga bersih ditopang oleh pendapatan bunga dari ekspansi penyaluran kredit yang mencapai Rp7,35 triliun. Sementara itu, ekspansi kredit BTN mencapai Rp126,12 triliun atau naik 18,33%.

Maryono, Direktur Utama BTN, mengatakan hingga akhir tahun perseroan menargetkan pertumbuhan kredit 14%-16%.

Dia menjelaskan ruang ekspansi BTN akan lebih besar berkat paket kebijakan stimulus ekonomi yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan. "Ini memberikan manfaat yang besar bagi BTN," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, OJK menurunkan bobot risiko untuk portofolio kredit perumahan menjadi 35% tanpa memperhitungkan loan to value (LTV). Bobot risiko untuk portofolio kredit bersubsidi juga diturunkan menjadi 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper