Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2015: Laba Jasa Marga (JSMR) Melorot 17%

Perusahaan pengelola jalan tol milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membukukan penurunan laba bersih sebesar 17,44% pada semester I/2015 menjadi Rp670,03 miliar dibandingkan dengan Rp811,59 miliar pada periode yang sama 2014.

Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan pengelola jalan tol milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membukukan penurunan laba bersih sebesar 17,44% pada semester I/2015 menjadi Rp670,03 miliar dibandingkan dengan Rp811,59 miliar pada periode yang sama 2014.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis Kamis (30/7), emiten berkode saham JSMR itu membukukan pendapatan usaha Rp4,09 triliun pada 6 bulan pertama 2015 atau turun 8,71% dibandingkan dengan Rp4,48 triliun pada periode yang sama 2014.

Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan tol senilai Rp3,41 triliun, pendapatan usaha lain Rp229,137 miliar dan pendapatan konstruksi Rp455,22 miliar. Dari tiga pendapatan itu, hanya pendapatan tol yang mengalami peningkatan 7,14%.

Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Mohammad Sofyan mengatakan pertumbuhan pendapatan tol itu merefleksikan pertumbuhan volume lalu lintas pada semester I/2015 yang mencapai 666,67 juta transaksi atau tumbuh 4,3% dibandingkan dengan 639,3 juta transaksi pada semester I/2014.

“Peningkatan volume lalu lintas transaksi ini memberikan keyakinan bagi perseroan untuk dapat mencapai target pertumbuhan volume lalu lintas transaksi di tahun 2015 sebesar 4,5% di tengah adanya indikasi perlambatan ekonomi serta penurunan penjualan kendaraan,” tulis Sofyan dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Sofyan memaparkan penurunan pendapatan konstruksi menjadi Rp455,22 miliar pada semester I/2015 dibandingkan dengan Rp1,05 triliun pada semester I/2014 disebabkan sebagian besar aktivitas konstruksi ruas-ruas baru yang akan dioperasikan tahun ini telah terlaksana pada tahun lalu.

Di samping itu, dengan adanya aktivitas investasi dan penambahan panjang jalan tol operasi sebesar 22 km pada tahun 2014, maka beban usaha di luar beban konstruksi meningkat 14%. Aktivitas investasi ini tercermin pada peningkatan beban depresiasi dan amortisasi 18,3% yaitu dari Rp395,01 miliar menjadi Rp467,25 miliar.

“Dengan beroperasinya 22 km jalan tol baru pada tahun 2014, berdampak pada meningkatnya beban keuangan sebesar 19,5% yaitu dari Rp557 miliar [pada semester I/2014) menjadi Rp665,43 miliar [pada semester I/2015],” papar Sofyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper