Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA SEMESTER I: Kredit BNI Tumbuh 12, 1%

Hingga semester I/2015, total outstanding penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mencapai Rp288,7 triliun.Outstanding penyaluran kredit tersebut mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 12,1% dari periode yang sama tahun 2014 yang senilai Rp257,53 triliun.
BNI
BNI

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga semester I/2015, total outstanding penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mencapai Rp288,7 triliun.

Outstanding penyaluran kredit tersebut mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 12,1% dari periode yang sama pada 2014 yang senilai Rp257,53 triliun.

Pasalnya, penyaluran kredit bank berkode emiten BBNI ini pada semester I/2014 yang senilai Rp257,53 triliun mengalami pertumbuhan 15,6% dari semester I/2013 yang senilai Rp222,65 triliun.

"Pertumbuhan kredit tersebut sedikit di atas pertumbuhan kredit industri perbankan yang mencapai 10,4%. Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kondisi bisnis BNI yang solid di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu beberapa waktu terakhir ini," ujar Direktur Utama Bank BNI Achmad Baiquni saat konferensi pers pemaparan kinerja di Gedung BNI, Kamis (30/7/2015).

Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh pertumbuhan pinjaman kepada badan usaha milik negara (BUMN) yang naik 23,9% atau menjadi senilai Rp50,5 triliun.

Adapun pinjaman konsumer BNI per akhir semester I/2015 telah mencapai Rp53,5 triliun atau naik 10,6% dibanding posisi akhir semester I/2014 yang senilai Rp48,35 triliun.

Untuk penyaluran kredit ke sektor business banking mencapai Rp207,58 triliun atau tumbuh 11% dari periode yang sama pada 2014 yang senilai Rp186,93 triliun.

"Kredit korporasi tumbuh 5% dari Rp70,98 triliun menjadi Rp74,57 triliun. Untuk penyaluran pinjaman pada usaha menengah dan kecil berhasil tumbuh 9,7%," katanya.

Baiquni menuturkan meski di tengah ketidakpastian situasi ekonomi global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, kinerja keuangan BNI semester I masih solid dilihat dari pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan pasar.

"Ini karena BNI telah mengambil langkah-langkah konservatif dan proaktif demi memperkuat fundamental keuangannya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper