Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I, ROI Investasi DPLK Jiwasraya 7,5%

Dana Pensiun Lembaga Keuangan Jiwasraya membukukan return on investment sebesar 7,5% sepanjang semester I/2015
Semester I, ROI investasi DPLK Jiwasraya 7,5%./JIBI
Semester I, ROI investasi DPLK Jiwasraya 7,5%./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA- Dana Pensiun Lembaga Keuangan Jiwasraya membukukan return on investment sebesar 7,5% sepanjang semester I/2015.

Lusiana, Kepala Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya menuturkan walau pertumbuhan investasi ini positif , masih berada di bawah target perusahaan.

"Rata-rata ROI per 30 Juni 2015 (ytd) berkisar di 7,5%, ROI tersebut tidak sesuai target, karena target kami adalah sebesar 10,80%," kata Lusiana.

Dia menuturkan kondisi ekonomi Indonesia yang memburuk terutama capital market membawa ROI saham, reksadana dan obligasi mengalami penurunan. Padahal pada 2014 lalu ROI perusahaan mencapai 12,5%.

Lebih lanjut, Lusiana menjelaskan, porsi investasi terbesar DPLK Jiwasraya terletak di deposito 50%, obligasi 25%, saham 10% serta reksadana 15%. Sedangkan hingga akhir Juni total dana kelolaan berkisar Rp1,2 triliun.

Menurut dia, jumlah dana kelolaan itu tumbuh 5% secara year to date (ytd) atau 13% year on year (yoy). Selain itu, sepanjang 2015, perusahaan banyak membayarkan klaim atas peserta group yang mengalami pensiun dini. Tercatat klaim yang dibayar telah mencapai Rp100 miliar.

Lusiana menjelaskan, pertumbuhan DPLK Jiwasraya pada umumnya berasal dari pertumbuhan peserta group. Dari 58.000 peserta, sebanyak 90% merupakan peserta group sedangkan sisanya 10% merupakan pesertaindividu.

RITEL

Lebih lanjut, Lusiana menuturkan, sepanjang tahun ini pihaknya menargetkan dapat mengelola dana hingga Rp1,5 triliun. Pertumbuhan ini ditargetkan dengan memperbesar porsi peserta individu.

Dia menjelaskan, keyakinan pasar individu masih terbuka lebar ini karena informasi menganai dana pensiun belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sehingga potensi pengembangan dana kelolaan masih sangat terbuka.

Untuk menjangkau pasar individu ini, kata Lusiana, pihaknya akan melakukan peningkatan iklan maupun promosi. Selain itu perusahaan melakukan pembangunan infrastruktur untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan seperti memberlakukan pelayanan online maupun mempercepat proses pembayaran klaim.

Steven Tanner, Aktuaria Dayamandiri Dharmakonsilindo menyatakan industri dana pensiun masih akan tumbuh dalam jangka waktu 15 tahun ke depan karena potensinya masih signifikan. Menurutnya walau iuran BPJS Ketenagakerjaan akan terus naik, industri dana pensiun masih memiliki ruang untuk tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper