Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Kesehatan Defisit Rp6 Triliun

Kinerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga akhir tahun ini masih mencatatkan defisit senilai Rp6 triliun.
Layanan BPJS Kesehatan./JIBI-Rachman
Layanan BPJS Kesehatan./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hingga akhir tahun ini masih mencatatkan defisit senilai Rp6 triliun.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan defisit tersebut lantaran ketidakcocokan antara total iuran masuk dengan biaya pelayanan kesehatan.

"Ini program baru, belum semua orang masuk, masih banyak yang sakit, iuran juga harus kami sesuaikan dengan data historical terbaru," ujarnya di Gedung OJK, Selasa (4/8/2015).

Sepanjang 2014, BPJS Kesehatan juga mencatatkan defisit. Pasalnya, klaim tercatat Rp42,65 triliun sementara untuk premi yang masuk hanya Rp40 triliun.

Tahun lalu, BPJS Kesehatan mengeluarkan Rp42,65 triliun untuk melayani hampir 90 juta orang yang datang berobat.

Dari 90 juta orang yang datang berobat, sekitar 62 juta peserta berobat ke puskesmas, 21 juta lebih ke rumah sakit, dan lima juta lebih dirawat inap.

"Uang yang masuk Rp40 triliun, jadi ada missmatch Rp2 triliun dan itu sudah kami tutup dengan dana cadangan teknis yang sudah kami persiapkan dari awal tahun sebesar Rp5 triliun," kata Fachmi.

Dia menambahkan untuk menutup defisit tersebut pihaknya sudah menyiapkan dana cadangan senilai Rp5 triliun.

Kendati demikian, dia menyatakan BPJS Kesehatan tetap masih akan menanggung defisit apabila biaya kepesertaan dan iuran tidak ditingkatkan.

"Itu sudah kami tutup dengan cadangan teknis dan sudah kami siapkan dari awal tahun sebesar Rp5 triliun, itu tahun lalu," ucap Fachmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper