Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Indonesia 4,67% Akibat Pengaruh Global

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015 mencapai 4,67% secara tahunan. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi kuartal I tercatat 4,7%.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin./JIBI-Abdullah Azzam
Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin./JIBI-Abdullah Azzam
Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015 mencapai 4,67% secara tahunan. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi kuartal I tercatat 4,7%.
 
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal II/2015 mencapai Rp2.866,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.239,3 triliun.
Ekonomi Indonesia 4,67% Akibat Pengaruh Global
 
Kepala BPS Suryamin mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2015 tumbuh 4,67% secara tahunan bila dibanding kuartal II/2014 dan tumbuh 3,78% bila dbanding terhadap kuartal I/2015.
 
"Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I/2015 bila dibanding dengan semester I/2014 tumbuh sebesar 4,7%," ujarnya dalam konferensi pers di kantor BPS, Rabu (5/8/2015).
 
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang masih belum menggembirakan.
 
Suryamin memperkirakan perekonomian global pada kuartal II/2015 diperkirakan melambat.
 
Hal ini dipicu masih rendahnya harga berbagai komoditas baik migas ataupun non migas, seperti harga gandum, harga beras, kedelai, kopi, ikan dan gula cenderung terjadi penurunan di kuartal kedua. Harga batu bara, gas, biji besi, uranium dan timah juga mengalami penurunan secara global.
 
"Perekonomian global pada triwulan II 2015 diperkirakan melambat masih dipicu oleh rendahnya harga komoditas di pasar internasional dan ketidakpastian Fed fund rate atau suku bunga acuan AS," katanya.
 
Dia menuturkan oleh karena itu wajar apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum menggembirakan.
 
Menurutnya, angka pertumbuhan 4,67% tersebut dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain.
 
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia juga masih cenderung stagnan dan bahkan melemah, seperti pertumbuhan Amerika Serikat melemah dari 2,9% pada kuartal I 2015 menjadi 2,3% pada kuartal II.
 
"China stagnan pada posisi pertumbuhan 7%, Singapura melemah dari 2,1% pada kuartal I/2015 menjadi 1,7% pada kuartal II/2015. Ini artinya bahwa kepada negara kita tentu akan ada imbasnya," ucap Suryamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper