Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB: Kredit Meningkat, DPK Melesat

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. membukukan peningkatan penyaluran kredit konsolidasian mencapai 11% dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang melesat 32,4% year-on-year.
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. membukukan peningkatan penyaluran kredit konsolidasian mencapai 11% dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang melesat 32,4% year-on-year.

Direktur Utama Bank Jabar & Banten Ahmad Irfan mengatakan pertumbuhan kredit perseroan tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan rerata industri yang mencapai 10,5%.

"Fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi pun dilaksanakan dengan baik," ungkapnya, Rabu (5/8/2015).

Emiten berkode saham BJBR tersebut masih menjadikan kredit konsumer sebagai tulang punggung di bisnis lending dan akan dipertahankan sebagai captive market.

Sesuai catatan kinerja kuartal II/2015, Bank BJB mampu menyalurkan total kredit sebesar Rp52,2 triliun. Komposisi kredit konsumer masih mendominasi hingga mencapai 69% dari total kredit.

Menurutnya, perseroan mencatat pertumbuhan kredit konsumer terus meningkat mencapai 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dia menilai, hal tersebut mendukung pertumbuhan keseluruhan portofolio kredit Bank BJB.

Adapun secara komposisi, kredit komersial memiliki porsi sebesar 14,54% senilai Rp7,59 triliun, kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 8,62% senilai Rp4,50 triliun, dan kredit mikro sebesar 7,53% senilai Rp3,92 triliun.

Sementara itu, penghimpunan DPK Bank BJB mencapai Rp82,7 triliun atau naik 32,4%. Penghimpunan DPK itu, sambungnya, turut berkontribusi terhadap total aset perseroan.

Per 30 Juni 2015 lalu, total aset bank bjb mengalami kenaikan sebesar 22,1% yoy hingga mencapai Rp95,9 triliun. Seiring dengan itu, perseroan pun mencatatkan kenaikan laba bersih mencapai 21,8% yoy dengan nilai sebesar Rp582 miliar.

"Faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih Bank BJB berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 10% yoy selain itu juga adanya credit recovery program yang berhasil menurunkan NPL [non performing loan] menjadi sebesar 3.6%,” katanya.

Dia menuturkan, kemampuan Bank BJB dalam meningkatkan profitabilitas juga tidak terlepas dari pengelolaan biaya operasional yang sehat serta kenaikan fee based income yang tumbuh sebesar 29,3%.

Meski pertumbuhan ekonomi melambat, katanya, Bank BJB senantiasa berupaya menciptakan pertumbuhan profit yang tinggi dan berkelanjutan sehingga diharapkan hal tersebut akan membawa Bank BJB pada posisi yang lebih kokoh dan memberikan value added yang optimal bagi para shareholder maupun stakeholder.

Strategi dan kebijakan Bank BJB tahun ini yakni tetap fokus memperkuat fondasi, khususnya yang berkaitan dengan infrastruktur IT serta SDM dalam rangka menunjang ekspansi bisnis di tahun-tahun mendatang.

Bank BJB juga fokus meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan e-banking serta meningkatkan cross selling dan integrated marketing guna meningkatkan market share DPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper