Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Lesu, Investasi Asing Diperlukan

Masih lesunya kinerja ekspor belakangan ini membuat investasi di sektor-sektor utama semakin mendesak.
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Masih lesunya kinerja ekspor RI selama beberapa bulan terakhir membuat investasi di sektor-sektor utama semakin mendesak.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyebutkan, kinerja ekspor secara keseluruhan pada semua sektor mulai dari pertanian, industri, migas, dan pertambangan mengalami penurunan pada Juli 2015 secara month to month  sebesar 15,53%, maupun secara year on year sebesar 19,2%.

Sementara itu, kinerja akumulatif periode Januari – Juli 2015 pun mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 12,81%. Thomas mengatakan, untuk memperbaiki kinerja ekspor tersebut Indonesia memerlukan investasi yang mendukung ekspor.

“Tentunya akan membutuhkan kordinasi dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan. Ketiganya itu praktis jadi satu. Untuk membangun ekspor, kita butuh investasi asing,” kata Thomas pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Berdasarkan data Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) Kementerian Perdagangan, sektor manufaktur Indonesia yang memiliki permintaan tinggi di dunia a.l. elektronik, tekstil dan produk tekstil, produk kimia, produk kayu, kertas, dan furnitur, produk logam, otomotif, mesin-mesin, produk plastik, peralatan medis, serta produk manufaktur lainnya yang tidak terklasifikasikan.

Sedangkan di sektor primer, produk ekspor  Indonesia yang memiliki permintaan tinggi di dunia a.l. produk primer tidak terklasifikasi, makanan olahan, serta produk hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper