Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Melambat, Industri Asuransi Perlu Siapkan Manajemen Risiko

Pelaku industri asuransi dinilai perlu menerapkan mekanisme menajemen risiko agar tetap mampu menggenjot kinerja usaha di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi asuransi/dreamstime.com
Ilustrasi asuransi/dreamstime.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri asuransi dinilai perlu menerapkan mekanisme menajemen risiko agar tetap mampu menggenjot kinerja usaha di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Presiden Direktur PT Mitra Finanz Wicaksana Sulad Sri Hardanto mengatakan lesunya kondisi ekonomi yang juga tecermin dari melambatnya kinerja sektor asuransi seharusnya dapat diantisipasi lebih awal pelaku usaha dengan manajemen risiko.

Pasalnya, mekanisme tersebut dinilai dapat mengarahkan perusahaan pada langkah efisiensi, konsolidasi internal, fokus pengembangan usaha yang lebih inovatif dan strategi lain yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan industri secara umum.

“Itu yang sering dilupakan karena butuh biaya, resources, dan IT. Padahal, perusahaan dapat memanfaatkan manajemen resiko untuk tetap bertumbuh, apalagi seperti situasi sekarang,” ungkapnya di sela-sela pelatihan manajemen risiko bagi lembaga jasa keuangan nonbank yang diselenggarakan Bisnis Indonesia Learning Centre (Bilec), Kamis (20/8/2015).

Sulad mengatakan manajemen risiko memapukan perusahaan untuk mampu menekan komponen biaya ketika pertumbuhan pendapatan melambat. Misalnya, sebut Sulad, perusahaan asuransi lebih selektif dalam aktivitas fisik seperti underwriting.

Langkah tersebut, jelasnya, akan memitigasi peningkatan klaim di tengah menurunnya pertumbuhan raihan polis dan akumulasi premi. Di samping itu, Sulad mengatakan manajemen risiko memapukan perusahaan untuk melakukan pembenahan internal dan mengarahkan kinerja bisnis yang lebih inovatif.

“Manajemen risiko sangat tepat diterapkan dalam kondisi seperti ini, risiko bisa teridentifikasi, melihat peluang, analisis persaingan usaha, dan melakukan hal-hal inovatif,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper