Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Siap Tampung Limpahan Investor dari Singapura

Pemerintah berharap mendapat limpahan investor yang tidak dapat ditampung oleh Singapura dengan mengembangkan kawasan perdagangan bebas di Batam, Bintan, dan Karimun.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut B. Panjaitan berjalan meninggalkan Kantor Kepresidenan usai diterima Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa (31/3/2015)./Antara
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut B. Panjaitan berjalan meninggalkan Kantor Kepresidenan usai diterima Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa (31/3/2015)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap mendapat limpahan investor yang tidak dapat ditampung oleh Singapura dengan mengembangkan kawasan perdagangan bebas di Batam, Bintan, dan Karimun.

Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pertemuannya dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong terkait pembentukan kawasan perdagangan bebas, segera direalisasikan.

“Menindaklanjuti pertemuan Presiden dengan PM Singapura mengenai Batam, Bintan, Karimiun untuk menjadi terpadu, sehingga investasi yang datang dari berbagai negara lebih bagus,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/8).

Luhut menuturkan pemerintah akan memastikan perbaikan dan kemudahan pengurusan izin di tiga daerah tersebut. Dengan begitu, Batam, Bintan, dan Karimun akan menjadi wilayah alternatif bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya.

Menurutnya, pemerintah menyasar investor yang sudah tidak bisa ditampung lagi oleh Singapura, seperti pada industri minyak. Pengembangan ketiga daerah tersebut juga akan memberikan nilai tambah dan efek bergulir kepada pengembangan perekonomian masyarakat.

“Banyak dari Singapura yang sudah tidak bisa ditampung. Itu kita bisa kelola dan akan memberikan nilai tambah untuk Indonesia,” ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan akan membangun kantor khusus yang menangani persoalan kawasan perdagangann bebas di Batam, Bintan, dan Karimun. Kantor tersebut akan menyelesaikan persoalan regulasi dan kewenangan daerah di ketiga wilayah itu.

Selama ini, ketiga kawasan itu menjadi tujuan utama investor asal Singapura untuk mengembangkan usahanya, karena lokasinya yang relatif dekat.

Akan tetapi, rumitnya perizinan dan regulasi investasi dalam negeri dianggap menghambat alur investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper