Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Perumahan (PTPP) Raup Laba Rp200 Miliar

Perusahaan konstruksi milik negara, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. membukukan laba bersih Rp200,45 miliar pada semester I/2015 atau tumbuh 34% dibandingkan dengan Rp149 miliar pada periode yang sama 2014.
Pada tahun ini, emiten berkode saham PTPP tersebut menargetkan kontrak baru senilai Rp27 triliun./Bisnis
Pada tahun ini, emiten berkode saham PTPP tersebut menargetkan kontrak baru senilai Rp27 triliun./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan konstruksi milik negara, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. membukukan laba bersih Rp200,45 miliar pada semester I/2015 atau tumbuh 34% dibandingkan dengan Rp149 miliar pada periode yang sama 2014.

Direktur Utama Pembangunan Perumahan Bambang Triwibowo mengatakan perolehan laba bersih tersebut berasal dari seluruh lini bisnis perusahaan yaitu konstruksi, properti, EPC, pracetak, peralatan dan investasi.

“Di samping  itu,  ini  adalah  hasil  dari  program  efisiensi  dan  inovasi terus  menerus  di perseroan,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Minggu (23/8/2015) malam.

Menurutnya, perusahaan tersebut telah mengantongi order book senilai Rp44,14 triliun sampai akhir Juli 2015 yang terdiri dari perolehan kontrak baru Rp15,14 triliun dan carry over Rp29 triliun.

Pada tahun ini, emiten berkode saham PTPP tersebut menargetkan kontrak baru senilai Rp27 triliun. “Sampai dengan akhir Juli 2015, kontrak baru perseroan telah mencapai 56% dari total  target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini,” katanya.

Sejumlah proyek perusahaan terkait infrastruktur pemerintah antara lain proyek EPC PLTMG Gorontalo 120 MW di Gorontalo senilai Rp1,6 triliun, jalan tol Bawen-Solo Rp339 miliar, jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar serta jalan tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp55 miliar.

Selain itu, proyek baru perseroan lainnya adalah Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp2,5 triliun, pelabuhan Kuala Tanjung Rp898 miliar, proyek St. Moritz di Makassar Rp524 miliar serta proyek One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar.

Proyek lain milik perusahaan ini antara lain Manhattan Greenland senilai Rp352 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya Rp327 miliar, Springwood Residence di Tangerang Rp298 miliar, apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar.

Salah satu anak perusahaan, PT PP Properti Tbk. telah  meresmikan  pembangunanRusunami Gunung Putri Square di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (20/8) pekan lalu.

“Kehadiran Gunung Putri Square merupakan  salah satu proyek terbesar dan terbaru dari PP Properti selain mega proyek PP Properti lainnya seperti Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, Grand Kamala Lagoon di Kalimalang, Pavillioon Permata 1 dan 2 di Semarang,”  kata Bambang.

Anak usaha yang memiliki kode saham PPRO tersebut juga akan meluncurkan produk baru, yaitu  The Ayoma Apartemen di Serpong, Amartha View di Semarang dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya.

Pada saat ini, PP Properti meneruskan pembangunan tower kedua Grand Kamala Lagoon setelah tower pertama sejumlah 1.688 unit habis terjual. Selain itu, perusahaan juga berencana meneruskan pembangunan tower kedua Grand Sungkono Lagoon di Surabaya setelah tower pertama sejumlah 508 unit habis terjual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper