Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan konstruksi milik negara PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mengumpulkan kontrak baru senilai Rp7 triliun pada Juli 2015.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata memaparkan realisasi kontrak baru tersebut sebagian besar atau 88% terdiri dari lini bisnis konstruksi dan sisanya sekitar 12% berasal dari lini bisnis lainnya.
“Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta atau lainnya sebanyak 45%, BUMN tercatat 14%, sementara itu APBN atau APBD sebesar 41%,” papar Ki dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8).
Berdasarkan tipe pekerjaannya, perolehan kontrak baru terdiri dari gedung sebanyak 63%, jalan dan jembatan 26%, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 11%. Sampai Juli 2015, Adhi Karya telah mengikuti total tender sebanyak Rp25 triliun.
Pada Juli 2015, realisasi kontrak baru antara lain proyek Paket A Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai sampai Jatinegara sebesar Rp314,1 miliar, proyek pembangunan Rusun POLRI di Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi sebesar Rp188,4 miliar dan sejumlah proyek lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
