Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lini Asuransi Kendaraan Bermotor Dinilai Masih Bisa Tumbuh

Pelaku industri asuransi tetap optimistis pada lini bisnis kendaraan bermotor kendati penurunan target penjualan di sektor tersebut berpotensi kembali dilakukan sejalan dengan konsistennya pelemahan nilai tukar rupiah.
Asuransi kendaraan bermotor menjadi salah satu lini penopang pertumbuhan asuransi umum /istimewa
Asuransi kendaraan bermotor menjadi salah satu lini penopang pertumbuhan asuransi umum /istimewa
Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri asuransi tetap optimistis pada lini bisnis kendaraan bermotor kendati penurunan target penjualan di sektor tersebut berpotensi kembali dilakukan sejalan dengan konsistennya pelemahan nilai tukar rupiah.
 
Presiden Direktur Asuransi Wahana Tata Christian Wanandi mengungkapkan prospek bisnis pada semester genap tahun ini tidak akan sebaik periode yang sama tahun lalu. Lini bisnis kendaraan bermotor, ujarnya, juga masih akan melandai.
 
Namun, dia menuturkan sektor tersebut akan bergantung pada perhelatan pameran yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
 
"Semoga dengan adanya dua event car show besar di bulan ini bisa membantu penjualan naik," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (28/8/2015).
 
Christian mengatakan pihaknya masih berharap penjualan kendaraan, khususnya mobil pribadi, masih tetap bertumbuh dibandingkan kendaraan niaga atau  commercial vehicle.
 
Apalagi, jelasnya, belum lama ini bank sentral mengeluarkan kebijakan yang memangkas batasan uang muka untuk kendaraan bermotor.
 
Pada semester I/2015, PT Asuransi Wahana Tata meraup premi bruto Rp805 miliar atau baru mencapai 33,5% dari target premi tahun ini Rp2,4 triliun. Pada periode itu asuransi kendaraaan bermotor bertumbuh 2% kendati penjualan kendaraan bermotor turun di kisaran dua digit pada semester I/2015.
 
Adapun, lini bisnis kendaraan bermotor menyumbang 35% pada portofolio bisnis perusahaan. Menyusul, asuransi properti sebanyak 30% dan 35% sisanya merupakan pengangkutan, kecelakaan diri, rekayasa, rangka kapal dan custom bond.
 
Seperti diberitakan Bisnis, Kamis (27/8/2015), pelaku industri memperkirakan penjualan mobil kembali terkoreksi  jika nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat konsisten melemah. Padahal, setelah menetapkan target penjualan hingga 1,2 juta unit pada awal tahun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisinya pada Juni menjadi 1,1 juta.
 
Koreksi target teranyar dilakukan pada pekan kedua bulan ini, yakni hanya di kisaran 950.000 hingga 1 juta unit.
 
Adapun, laporan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia menunjukkan pada semeseter I/2015, asuransi kendaraan bermotor meraup total premi brutor sebesar  Rp8,12 triliun atau tumbuh sekitar 7% dari raihan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp7,58 triliun. Namun, pangsa pasar lini asuransi tersebut mengalami penurunan, yakni dari 29,8% pada paruh pertama 2014 menjadi 28,9% pada semester pertama tahun ini.
 
Direktur Utama PT MNC Asuransi Indonesia Suherman Budi Dharmawan menuturkan sektor tersebut memang sangat terkait dengan sektor lain sehingga rentan terpengaruh. Tingkat penjualan sektor tersebut akan sangat bergantung kondisi perekonomian nasional yang menjadi tolak ukur daya beli masyarakat.
 
“Pasar kendaraan bermotor terkait dengan market yang lain. Ketika ekonomi turun, daya beli turun, otomatis pembelian kendaraan bermotor turun, dan asuransi kendaraan bermotor pun turun,” ungkapnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
 
Kendati begitu, Suherman optimistis ceruk keuntungan di lini bisnis tersebut masih sangat besar. Dia meyakini sektor tersebut masih berpotensi menjadi penopang perolehan premi perseroan mengingat kebutuhan kendaraan bermotor di Indonesia masih sangat besar.
 
Karena itu, jelasnya, MNC Insurance terus berinovasi dengan memberikan layanan yang berbeda, seperti call center 24 jam, layanan cepat dan mudah. “Kami terus menawarkan yang beda untuk membantu nasabah kami sehingga kami sudah siap bersaing dengan kompetitor yang lain.”
 
Hingga Juni 2015, Suherman menjelaskan MNC Insurance telah berhasil mencapai 40% realisasi target tahunan untuk perolehan premi yang dipatok sebesar Rp335 miliar.
 
Pada periode tersebut, lanjutnya, komposisi lini asuransi perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini ditopang asuransi kendaraan bermotor sekitar 30%, properti 30% dan sisanya ditopang sejumlah lini usaha lain seperti asuransi kewajiban atau liability insurance.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper