Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah akan terakselerasi di triwulan III/2015 ditopang oleh konsumsi dalam pemilihan kepala daerah dan belanja modal pemerintah guna mengejar proyek jelang akhir tahun anggaran.
Kepala Perwakilan BI Jateng, Iskandar Simorangkir mengatakan ekonomi Jateng bakal tumbuh pada rentang 5,2%-5,6%. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan target Pemprov yang tertuang dalam rencana kerja tahun ini yang mencapai 6%-6,5%.
“Meskipun demikian, terdapat beberapa risiko yang perlu dicermati, terutama faktor eksternal yakni perkembangan ekonomi negara tujuan ekspor serta dampak lanjutan devaluasi yuan,” katanya Jumat (28/8).
Sementara itu risiko internal yang dihadapi perekonomian regional adalah puso dan kemarau panjang akibat El Nino.
Adapun devaluasi yuan yang melambungkan nilai dolar Amerika Serikat dan menggerus rupiah, diyakini akan cukup berdampak mengingat karakteristik industri Jateng yang masih mengandalkan bahan baku impor.
Sepanjang triwulan II/2015 pertumbuhan Jateng terkontraksi ke level 4,8% secara year on year dari triwulan sebelumnya yakni 5,5% secara yoy.
Perlambatan itu juga tercermin dari kegiatan sistem pembayaran di BI Jateng. Posisi aliran dana masuk dan transaksi kliring melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
