Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEF: Indonesia Belum Masuk Fase Krisis, Tetapi Sudah Kritis

Institute for Developement of Economics and Finance (Indef) menyatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini bukan dalam fase krisis namun masuk dalam kategori kritis.nn
Perkembangan indeks keyakinan konsumen dan indeks kondisi ekonomi Indonesia. / Bisnis
Perkembangan indeks keyakinan konsumen dan indeks kondisi ekonomi Indonesia. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Institute for Developement of Economics and Finance (Indef) menyatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini bukan dalam fase krisis namun masuk dalam kategori kritis.

Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati mengatakan suatu negara dapat dikatakan dalam fase krisis apabila dalam dua tahun berturut-turut kondisi ekonominya mengalami penurunan.

"Belum krisis tetapi sudah masuk ke kritis. Indikator krisis sudah sangat dekat dengan ekonomi saat ini. Ekonomi 2014 tumbuh 5,1%, pada tahun ini jadi turun. Tahun 2015 yang tadinya optimistis pertumbuhannya di atas 5%, ternyata hanya 4,7%. Kondisi ini memang sudah harus terjadi warning betul," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Enny menuturkan selain dari pertumbuhan ekonomi, banyak indikator yang dapat digunakan sebagai paramater untuk melihat kondisi ekonomi suatu negara.

Namun, pihaknya saat ini menggunakan indikator yang paling gampang, yakni angka pertumbuhan ekonomi untuk melihat kondisi di Indonesia.

"Bisa diterjemahkan sekarang kritis, kalau sakit sudah kritis memerlukan penanganan yang betul-betul insentif dan kongkrit," katanya.

Menurutnya, dari fakta penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi ini seharusnya dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk mencari formulasi kebijakan yang tepat.

"Kondisi sekarang berbeda dibanding tahun 1998. Jaman 1998 UMKM kita kondisinya lebih bagus. Ditambah lagi harga komoditas juga masih tinggi. 1998 kita punya harga komoditas dan UMKM sebagai penyelamat," tutur Enny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper