Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Agustus, Setoran Bea Cukai Nyaris Rp100 Triliun

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai siap melayani aktivitas ekspor mineral mentah apabila pemerintah mengambil opsi ini untuk mengatasi masalah kemandekan investasi di sektor tambang.
Bea Cukai/Ilustrasi
Bea Cukai/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Direktorat Jenderal Bea dan Cukai siap melayani aktivitas ekspor mineral mentah apabila pemerintah mengambil opsi ini untuk mengatasi masalah kemandekan investasi di sektor tambang.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi menuturkan pihaknya belum tahu rencana pembukaan keran ekspor mineral mentah yang sekarang ditutup.

"Ya, kalau nanti pemerintah memutuskan untuk membuka keran ekspor maka tentunya kita siap melayani dan meningkatkan penerimaan kita. Tapi tunggu dulu," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (31/8/2015).

Menurut Heru, hingga saat ini belum ada pembicaraan ke arah itu. Fokus DJBC, lanjutnya, mengarah pada pencapaian target penerimaan yang hingga 27 Agustus 2015 mencapai 51,86% dari target atau sebesar Rp99,98 triliun.

"Bea masuk Rp20 triliun, cukai Rp77 triliun, dan bea keluar Rp2,7 triliun," ungkap Heru.

Titik realisasi penerimaan DJBC yang terendah, lanjutnya, adalah bea keluar. Pasalnya, dari target Rp12 triliun, tahun ini diproyeksi hanya meraup Rp3 triliun atau 25% dari target.

"Untuk tahun ini, bea keluar pasti di bawah target karena CPO kita tidak pernah mencapai threshold US$750/ton. Ada dari produk turunan, tetapi jauh lebih kecil," imbuhnya.

Sementara itu, pada 2016, target penerimaan DJBC dipatok Rp170 triliun yang lebih dari 90% atau Rp155 triliun didapat dari cukai.

"Salah satu strategi yang akan ditempuh melalui mekanisme tarif. Kita akan melakukan pengawasan melalui tindakan fisik, patroli di daerah yang rawan praktik cukai atau rokok ilegal," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper