Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS: Ekonomi Bergejolak, Laba Perbankan Tergerus

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan tekanan dari berbagai macam faktor yang kurang menguntungkan industri perbankan telah mulai berdampak pada tingkat keuntungan yang dihasilkan perbankan.
Ilustrasi/Bisnis-Endang Muchtar
Ilustrasi/Bisnis-Endang Muchtar
Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan tekanan dari berbagai macam faktor yang kurang menguntungkan industri perbankan mulai berdampak pada tingkat keuntungan yang dihasilkan perbankan.
 
Analis LPS Seno Agung Kuncoro mengatakan pada periode Mei 2015, pertumbuhan nominal laba dua bulan terakhir year-on-year berada pada level negatif yakni 1,94%.
 
"Bahkan untuk beberapa bank dengan skala aset menengah pertumbuhan laba yang negatif telah dialami selama beberapa bulan terakhir," ujarnya dalam Laporan Perekonomian dan Perbankan yang dikutip Bisnis.com, Selasa (1/9/2015).
 
Seno menuturkan kontraksi pada pendapatan bunga serta peningkatan cost of fund, membuat manajemen bank harus mencari cara untuk memperbaiki sumber pendapatan dan pengeluaran.
 
Melambatnya pertumbuhan DPK ini diindikasikan sebagai langkah yang diambil untuk menekan pengeluaran biaya dana.
 
Pendapatan di luar bunga, lanjutnya, juga melambat yang disebabkan menurunnya demand terhadap produk bank oleh kreditur.
 
Meningkatnya beban pencadangan untuk kredit bermasalah turut menyumbang perlambatan pertumbuhan tingkat profitabilitas.
 
"Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa institusi perbankan nasional telah banyak memetik pelajaran dari keterpurukan kinerja pada saat krisis yang lampau," tambahnya.
 
Menurut Seno, manajemen bank sepertinya mensiasati untuk menurunkan cost of fund melalui penurunan suku bunga simpanan, terutama deposito.
 
Perbankan juga tetap mempertahankan suku bunga kredit yang tinggi untuk mengkompensasi kenaikan credit cost yang timbul.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper