Bisnis.com, JAKARTA--- Kapal yang dioperasikan oleh PT Pelayanan Nasional Indonesia (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan direncanakan bakal menggunakan bahan bakar gas bumi (BBG).
Pada saat ini, kapal-kapal tersebut masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Mereka akan melakukan studi untuk peralihan penggunaan bahan bakar BBM menjadi gas bumi yang disalurkan oleh BUMN infrastruktur gas, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Rencana peralihan energi itu dianggap sejalan dengan program Nawa Cita yang digagas oleh Presiden Joko Widodo yang mendorong pembangunan di bidang kemaritiman. Penggunaan BBG dianggap lebih efisien dibandingkan dengan BBM.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan konversi BBM ke BBG tersebut dapat menghemat hingga 40% terkait pemakaian bahan bakar.
“Kerjasama dengan Pelni dan ASDP ini merupakan bentuk sinergi positif di antara BUMN untuk mewujudkan program konversi BBM ke BBG. PGN berharap langkah strategis ini dapat mendorong pemanfaatan gas bumi untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional, khususnya di sektor kemaritiman,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8).
Pada saat ini, Pelni menggunakan BBM untuk operasional kapal laut sebanyak 33,4 juta liter per bulan, ASDP menggunakan 3,5 juta liter per bulan dan kapal perintis milik Direktorat Jenderal Hubungan Laut 14,4 juta liter per bulan.
Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro mengatakan kerjasama dengan PGN itu membuat perusahaan memiliki lebih banyak pilihan bahan bakar yang bakal dipakai oleh kapal milik perseroan.
Sementara itu, Direktur Utama ASDP Danang S.Baskoro mengatakan pihaknya telah memiliki rencana untuk konversi BBM ke BBG di kapal yang dioperasikan oleh perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
