Bisnis.com, JAKARTA – Jalur keagenan masih menjadi saluran pemasaran yang utama bagi industri asuransi jiwa pada kuartal II/2015.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan jalur keagenan berkontribusi sebesar 44,5% dari total pendapatan premi pada periode tersebut.
Sedangkan, jalur bancassurance menyumbang porsi sebesar 36,7% dan disusul saluran pemasaran lainnya 18,8%.
“AAJI dan perusahaan anggotanya terus berkomitmen untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk terus tumbuh dan memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat Indonesia,” jelasnya, Kamis (3/9/2015).
Besarnya kotribusi tersebut dinilai sejalan dengan jumlah tenaga pemasar industri asuransi jiwa di Indonesia yang tetap tumbuh sebesar 20,7% menjadi 452.836 orang.
“Peningkatan jumlah tenaga pemasar tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap profesi keagenan semakin bertambah dan AAJI optimis target 500.000 agen pada akhir tahun dapat tercapai.”
Adapun, pada kuartal II/2015 total pendapatan premi sebesar Rp 53,58 triliun atau tumbuh 26,6% dari kuartal kedua 2014 dengan capaian Rp67,82 triliun.
Dari total pendapatan premi itu, 57,8% merupakan total pendapatan premi bisnis, yang berhasil tumbuh sebesar 28,2% menjadi Rp39,19 triliun. Sedangan lainnya merupakan pendapatan premi lanjutan yang juga mengalami peningkatan sebesar 24,4% menjadi Rp28,63 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
