Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Asal Muasal Utang Bank BUMN Dari Bank China

Tiga bank pelat merah memperoleh pinjaman China Development Bank atau CBD senilai US$3 miliar atau senilai Rp43,5 triliun (dengan kurs Rp14.500 per dolar AS).
Tiga bank BUMN yang diwakili oleh Dirut PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin, Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Asmawi Syam, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk Achmad Baiquni, meneken kredit dengan Presdir China Development Bank (CDB) Zheng Zhijie disaksikan Menteri BUMN Rini M. Soemarno bersama dengan Chairman NDRC Xu Shaoshi./Foto: istimewa
Tiga bank BUMN yang diwakili oleh Dirut PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin, Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Asmawi Syam, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk Achmad Baiquni, meneken kredit dengan Presdir China Development Bank (CDB) Zheng Zhijie disaksikan Menteri BUMN Rini M. Soemarno bersama dengan Chairman NDRC Xu Shaoshi./Foto: istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga bank pelat merah memperoleh pinjaman China Development Bank atau CBD senilai US$3 miliar atau senilai Rp43,5 triliun (dengan kurs Rp14.500 per dolar AS).

Ketiga bank yang memperoleh pinjaman tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk.

Dari total pinjaman tersebut, masing-masing bank menerima pinjaman senilai US$1 miliar dengan tenor 10 tahun.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo menuturkan penandatangan perjanjian utang tersebut dilakukan oleh ketiga direktur utama bank pelat merah pada dua pekan lalu, disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Beijing.

"Seperti Bapak dan Ibu ketahui, bahwa ada kunjungan resmi Bapak Jokowi ke Jepang dan Tiongkok pada tanggal 26-28 Maret 2014, dan di dalam kunjungan tersebut ada beberapa MOU yang ditandatangani saat itu meliputi keuangan, industri infrastruktur dan sebagainya," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Selasa (29/9/2015).

Dari hasil MoU tersebut, lanjutnya, maka empat hari kemudian saat rapat kabinet paripurna di Jakarta, Jokowi memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat itu Sofyan Djalil bersama dengan Rini untuk menindaklanjuti dua MoU antara kedua pemerintah.

"Dalam waktu 3 kali kunjungan Ibu Menteri Rini ke Beijing yaitu Maret, Juni, dan September setelah dilakukan pembicaraan berkali-kali, maka pada tanggal 16 September disepakati untuk memberikan pinjaman lunak kepada 3 bank BUMN masing-masing US$1 miliar," kata Gatot.

Dia menambahkan pinjaman yang diberikan oleh CDB tersebut bersifat business to business (B to B) tanpa melibatkan pemerintah.

"Yang melakukan tanda tangan adalah direktur utama masing-masing bank dengan pihak bank China."

Dana yang diberikan bank asal Tirai Bambu tersebut sebesar 70%

"Nanti secara detil masalah bunga dan tenor 10 tahun akan dijelaskan secara detil oleh bank-bank tersebut," ujar Gatot.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper