Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Incar Dana Murah Dari Kementerian PU-Pera

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terus memburu dana murah guna mendukung bisnis perseroan, salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara
Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono. / Antara

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. terus memburu dana murah guna mendukung bisnis perseroan, salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan BTN mengincar potensi dana murah senilai Rp12 triliun hingga Rp24 triliun.

"Kementerian PU-Pera ini kan satu tahun dapat anggaran sampai Rp120 triliun. Kalau bisa kerjasama, 10% dari anggaran yang dapat kami tangkap itu sudah Rp12 triliun. Kalau bisa sampai 20% kan bisa Rp24 triliun," kata Maryono di Jakarta, Rabu (30/9/2015) malam.

BTN saat ini terus memburu dana murah guna mendukung bisnis perseroan tidak hanya melalui kerjasama dengan lembaga pemerintah, namun juga dengan pihak swasta.

Maryono menjelaskan core business perseroan adalah pembiayaan perumahan perumahan yang bertenor panjang sehingga BTN harus mencari dana pendamping yang murah serta bertenor panjang.

"Dana Kementerian PU-Pera ini nanti masuk ke current account saving account (CASA). Saat ini CASA kami mulai membaik di kisaran 49% hingga 51%," katanya.

Untuk mendukung kegiatan yang dikelola Kementerian PU-Pera dan memberikan pelayanan one stop service terkait dengan pembiayaan perumahan, BTN membuka kantor layanan BTN di kantor Kementerian PU-Pera.

Kantor layanan yang disiapkan BTN di Kamentrian Pupera ini merupakan bagian dari kerjasama yang disepakati bersama antara BTN dengan Kementrian Pupera.

"Kami mengajak Kementrian Pupera untuk bekerjasama dengan BTN dalam hal-hal yang mencakup pengelolaan operasional keuangan, fasilitas kredit rumah pegawai, tabungan karyawan, penyaluran dana-dana program APBN oleh Kementerian PU-Pera, dan masih banyak lagi," tutur Maryono.

Direktur Funding and Distribution BTN Sis Apik Wijayanto menuturkan perseroan mempertahankan tiga startegi guna menggenjot pertumbuhan CASA hingga 17% pada akhir tahun, yakni melalui akuisisi, retensi, dan maintenance.

Lewat ketiga strategi tersebut, perseroan berharap dapat menghimpun dana dari CASA sekitar Rp62 triliun hingga Rp 63 triliun pada akhir tahun akhir tahun.

Dari presentasi kinerja perseroan, komposisi CASA terhadap dana pihak ketiga (DPK) perseroan per Juni 2015 tercatat sebesar 47,27%, sedangkan 52,73% merupakan simpanan berjangka atau deposito. Secara tahunan, porsi CASA meningkat dari 44,51%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper