Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPBN 2016: BUMN Minta Tambahan Modal Rp3 Triliun

Kementerian BUMN meminta pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN dinaikkan menjadi Rp34,32 triliun atau bertambah Rp3 triliun dari rencana semula sekitar Rp31,32 triliun.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian BUMN meminta pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN dinaikkan menjadi Rp34,32 triliun atau bertambah Rp3 triliun dari rencana semula sekitar Rp31,32 triliun.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan tambahan PMN tersebut antara lain untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).

Wijaya Karya diusulkan mendapat tambahan Rp1 triliun sehingga total PMN yang diusulkan menjadi Rp4 triliun. Rini mengatakan penambahan modal untuk Wijaya Karya tersebut dilakukan karena perseroan didorong untuk menggarap proyek infrastruktur di luar Jawa.

Menurutnya, proyek di luar Jawa yang bakal digarap oleh perseroan adalah jalan tol Balikpapan-Samarinda. “Yang semula belum diusulkan dapat pembahasan PMN terdahulu,” kata Rini, Senin (5/10/2015).

Selain itu, Wijaya Karya juga berencana menggarap proyek pembangkit listrik di Aceh dengan kapasitas 2x220 mega watt. Pada awalnya, nilai PMN untuk pembangkit listrik itu hanya sekitar Rp450 miliar.

Namun, dengan adanya total PMN senilai Rp4 triliun, nilai tambahan ekuitas untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap itu mencapai Rp1,2 triliun. “Kami sebagai BUMN ikut program pembangun dengan kalkulasi bisnis,” ujarnya.

Selain itu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia diusulkan mendapat tambahan PMN senilai Rp1 triliun atau lebih besar dari rencana semula sekitar Rp500 miliar dan PT Pertani serta PT Sang Hyang Seri masing-masing diusulkan mendapat senilai Rp250 miliar.

Di samping itu, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) bakal mendapatkan PMN senilai Rp1 triliun yang rencananya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi untuk pengembangan kapasitas dan peningkatan pelayanan di pelabuhan kawasan timur Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper