Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEMUAN BPK: Pemerintah Tidak Patuh, Dampak Finansial Capai Rp21,6 Triliun

Badan Pemeriksa Keuangan menemukan sebanyak 4.609 masalah ketidakpatuhan pemerintah yang berdampak finansial mencapai Rp21,6 triliun pada semester I/2015.
Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)/beritajakarta.com
Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)/beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pemeriksa Keuangan menemukan sebanyak 4.609 masalah ketidakpatuhan pemerintah yang berdampak finansial mencapai Rp21,6 triliun pada semester I/2015.

Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I/2015, permasalahan finansial itu terdiri dari persoalan mengakibatkan kerugian senilai Rp2,26 triliun, potensi kerugian Rp11,51 triliun, dan kekurangan penerimaan Rp7,85 triliun.

"Selama proses pemeriksaan, kami menindaklanjuti permasalahan ketidakpatuhan itu dengan penyerahan aset dan penyetoran ke kas terkait senilai Rp396,67 miliar," ujar Ketua BPK Harry Azhar Azis dalam Pidato penyerahan IHPS I/215 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (5/10/2015).

Permasalahan itu termasuk dalam 7.890 permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan senilai Rp33,46 triliun. Sisanya, terdapat 7.544 permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI).

Secara akumulasi, lembaga tinggi negara itu menemukan sebanyak 10.154 temuan yang memuat 15.434 permasalahan.

IHPS I/2015 memuat ringkasan dari 666 objek pemeriksaan, terdiri dari 117 objek pemerintah pusat, 518 objek pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta 31 objek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan badan lainnya.

Berdasarkan jenis pemeriksaan, terdiri atas 607 objek pemeriksaan keuangan, lima pemeriksaan kinerja, dan 54 pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper