Bisnis.com, TANGERANG—Ekspor nonmigas di Provinsi Banten ke pasar Asean mengalami pelemahan paling parah mencapai minus US$7,38 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Syech Suhaimi mengatakan ada tiga negara tujuan ekspor utama Banten di Asia Tenggara dan dua di antaranya turun.
Dua negara dimaksud ialah Malaysia dan Vietnam dengan masing-masing penurunan US$3,14 juta dan US$4,24 juta. “Sedangkan Thailand meningkat sampai US$4,54 juta,” ucapnya dalam paparan data Ekspor Impor Banten, Jumat (9/10/2015).
Angka tersebut berlaku untuk perolehan ekspor nonmigas pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun total nilai ekspor ke Asean pada bulan ke delapan sebesar US$151,78 juta, angka ini meningkat US$4,77 juta dari perolehan bulan sebelumnya.
Sepanjang Januari -- Agustus penjualan komoditas nonmigas ke Asia Tenggara memberi kontribusi 18,25% dari kumulatif ekspor. Persentase ini setara denngan US$1,13 miliar, turun US$401,39 juta dari periode yang sama tahun lalu.
Secara keseluruhan terdapat 12 negara tujuan ekspor produk nonmigas Banten. Selain Asia ada pula kawasan Uni Eropa seperti Jerman, Belgia, dan Inggris. Negara lainnya adalah Amerika Serikat, China, Jepang, India, Korea Selatan, dan Australia.
Porsi terbesar adalah Amerika Serikat mencapai 19,56% senilai US$1,21 miliar selama Januari – Agustus. Adapun kumulatif ekspor ke 12 negara tersebut senilai US$4,32 miliar, setara dengan 70,12% dari total nilai ekspor nonmigas.
Sejauh ini produk-produk nonmigas tetap mendominasi ekspor di Provinsi Banten dengan porsi 99,7%. Selama Januari – Agustus tahun ini tercatat transaksi ekspornya hanya US$6,17 miliar. Nilai ini turun 9,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$6,80 miliar.
Sementara itu untuk migas kontribusinya tidak sampai 1%.
Meski begitu, sejak awal tahun sampai bulan ke delapan, Banten mengekspor US$16,89 juta. Angka ini tumbuh berlipat dibandingkan angka tahun lalu sejumlah US$1 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel