Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trans-Pacific Partnership: Jepang Tidak Ingin Ada Negosiasi Ulang

Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari tidak ingin kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP) dinegosiasi ulang. Hal itu dinyatakan Jepang setelah Hillary Clinton menentang perdagangan bebas.
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters

Bisnis.com, TOKYO—Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari tidak ingin kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP) dinegosiasi ulang. Hal itu dinyatakan Jepang setelah Hillary Clinton menentang perdagangan bebas.

Amari mendesak anggota parlemen Amerika Serikat (AS) untuk kembali pada TPP. Jika melakukan negosiasi kembali, Paman Sam akan kehilangan kredibilitasnya.

“Jika kita kembali [melakukan negosiasi ulang], banyak negara akan mempertanyakannya,” kata Amari, Jumat (9/10/2015).

Amerika Serikat, Jepang, dan 10 negara lainnya di Pacific Rim pada Senin silam menyetujui TPP.

Dalam kesepakatan tersebut, negara-negara yang memberikan kontribusi sekitar 40% dari produk domestik bruto (PDB) setuju mengurangi atau menghilangkan tarif hampir 18.000 barang.

Anggota parlemen Paman Sam dan negara TPP lainnya harus menyetujui kesepakatan yang telah dibuat sebelum dilaksanakan.

Reaksi pertama dari anggota kongres AS, baik demokrat dan Republik, beragam: dari hati-hati sampai curiga.

Melalui TPP ini, Perdana Menteri Shinzo Abe berencana membuat perusahaan-perusahaan Negeri Sakura lebih kompetitif.

Pada Juli silam, demi membuat aktivitas perusahaan-perusahaan meningkat, Abe menurunkan tarif pajak perusahaan hingga berada di bawah 30%.

Saat ini, pajak perusahaan-perusahaan Tokyo mencapai yang tertinggi di dunia hampir 36%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper