Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penerima Diperluas, KUR Bakal Cepat Tersalur

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menilai perluasan penerima kredit usaha rakyat yang dikeluarkan pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi tahap III beberapa hari lalu dinilai positif dapat mempercepat penyaluran.
BNI
BNI

Bisnis.com,JAKARTA—PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menilai perluasan penerima kredit usaha rakyat yang dikeluarkan pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi tahap III beberapa hari lalu dinilai positif dapat mempercepat penyaluran.

Direktur Business Banking II PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sutanto mengatakan melalui kebijakan perluasan penerima tersebut, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tidak lagi dibatasi pada sektor tertentu.

“Selama ini terbatas pada sektor pertanian, perikanan, dan perdagangan serta pengolahan produk turunannya, itu saja dampaknya,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (8/10/2015).

Sebelumnya, pemerintah menetapkan KUR bisa diakses masyarakat dengan bunga 12%. Ada tiga jenis pinjaman KUR, yakni kredit ritel senilai Rp20 triliun, kredit mikro Rp9 triliun, dan kredit bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) senilai Rp1 triliun.

Adapun, pemerintah menetapkan agen penyalur KUR pada tahun ini, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Mandiri (Persero) Tbk., dan enam Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Kemudian, sektor penerima KUR yang semula hanya ditekankan pada tiga sektor, yakni pertanian, perikanan, dan perdagangan, bakal diperluas untuk seluruh sektor yang produktif. Kebijakan ini dibuat dengan harapan KUR dapat menyentuh seluruh lini usaha serta menambah jumlah pengusaha baru.

Selain itu, keluarga yang memiliki penghasilan tetap dipertegas dapat menerima KUR untuk sektor usaha produktif.  Bank-bank juga didorong lebih proaktif menawarkan kepada yang bersangkutan.

BNI tahun ini memiliki anggaran KUR sebesar Rp3,2 triliun yang terdiri dari sekitar Rp1 triliun di segmen mikro, sekitar Rp2 triliun di segmen ritel, dan Rp200 miliar untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper