Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Pembiayaan Rendah, Ini Alasan Industri...

Kalangan perusahaan pembiayaan menilai rendahnya realisasi penyaluran kredit multiguna bukan disebabkan tidak sanggupnya industri menjalankan POJK 29/2014. Namun, dikarenakan perusahaan memerlukan waktu untuk penyesuaian.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan perusahaan pembiayaan menilai rendahnya realisasi penyaluran kredit multiguna bukan disebabkan tidak sanggupnya industri menjalankan POJK 29/2014. Namun, dikarenakan perusahaan memerlukan waktu untuk penyesuaian.

Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menjelaskan perusahaan pembiayaan tengah menyiapkan infrastruktur. Dia mengatakan terlalu dini jika beleid ini direvisi.

"Dalam laporan bulanan [industri pembiayaan, perluasan bisnis] belum terbaca. Sudah banyak anggota asosiasi yang menjalankan perluasan bisnis masuk ke investasi, multiguna," kata Suwandi, seperti dilansir Bisnis Indonesia, Selasa (17/11/2015)

Imam Pribadi, Direktur Utama PT Al-Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance)menuturkan perusahaan pembiayaan memiliki dua kendala utama belum optimalnya ekapansi industri pembiayaan sepanjang 2015.

Kendala pertama yakni ketersediaan dana. Dia mengatakan meski perusahaan pembiayaan hendak ekspansif, akan tetapi bank sebagai sumber utama dana melakukan pengereman kredit. Akibatnya perusahaan pembiayaan juga semakin berhati-hati dalam berekspansi.

Sementara kendala kedua, kata Imam, kondisi market di Indonesia sedang sulit. Semenjak berakhirnya ekonomi yang mengandalkan komoditas dan pertambangan, perusahaan pembiayaan terus mencari peluang bisnis baru.

"Dengan kondisi makro yang tidak kondusif dimana pertumbuhan ekonomi hanya 4,7% tidak ada yang berani expansi," kata Imam.

Sebastianus H. Budi, Presiden Direktur PT Andalan Finance Indonesia menyatakan dari awal industri pembiayaan menyambut baik POJK 29/2014 yang memberi relaksasi jenis usaha bagi perusahaan pembiayaan.

Dia mengatakan kendala utama belum optimalnya kredit multiguna sehingga kinerja industri pembiayaan masih lambat lebih disebabkan kendala waktu.

"Perusahaan multifinance tidak mungkin langsung berubah haluan ke bidang [usaha] yang baru. Kan dari pemegang saham perusahaan harus disepakati dulu bidang apa yang mau dituju," katanya.

Selain itu, kata Budi, perusahaan pembiayaan memerlukan waktu untuk menyusun sistem dan prosedur untuk menunjang bidang usaha ini. Perusahaan, katanya, juga harus menhiapkan sumber pendanaan yang sesuai dengan tipe usaha.

"Dan tentunya harus dipikirkan masalah potensi pasar dan cara pemasarannya," katanya.

Budi mengatakan, pada 2016, sejumlah perusahaan pembiayaan akan ekspansif di multiguna. Andalan Finance, kata Budi, tengah merampungkan aturan internal untuk masuk pada multiguna pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper