Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Agresif Dorong Pemangkasan Dividen

Kelompok bank pembangunan daerah terus mendorong penurunan dividen pay out ratio untuk dapat memperkuat permodalan pada tahun depan.
Ilustrasi/asbanda.com
Ilustrasi/asbanda.com

Bisnis.com, JAKARTA--Kelompok bank pembangunan daerah terus mendorong penurunan dividen pay out ratio untuk dapat memperkuat permodalan pada tahun depan.

PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur misalnya. Direktur Utama Bank NTT Daniel Tagu Dedo mengatakan setelah Otoritas Jasa Keuangan mengirimkan surat imbauan kepada pemerintah daerah untuk menurunkan dividend payout ratio pada medio awal tahun lalu, perseroan melakukan langkah lebih lanjut.

"Kami bawakan imbauan Ketua OJK dalam forum rapat umum pemegang saham," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (18/11/2015).

Daniel menyebut para pemegang saham meminta penurunan dividen pay out dilakukan secara bertahap. Bank NTT sendiri telah menyetorkan dividen sebesar 87,5% dari laba bersih yang diraih perseroan pada tahun lalu senilai Rp244,28 miliar.

Perseroan, lanjutnya, berharap pemegang saham menyetujui penurunan rasio dividen menjadi 60% dari laba bersih yang diperoleh Bank NTT pada tahun ini.

Adapun per September 2015 laporan kinerja keuangan perseroan menunjukkan laba yang diraih Bank NTT senilai Rp222,17 miliar atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp216,79 miliar.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) Supriyatno mengatakan saat ini pihaknya sedang membahas bersama para pemegang saham terkait rencana penurunan dividen payout ratio.

Penurunan dividen, katanya bukan hal yang mudah dilakukan karena saat ini bank pembangunan daerah penyumbang terbesar terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Apabila rasio penurunan dividen terlalu signifikan, katanya, maka akan berpengaruh terhadap PAD masing-masing kabupaten atau kota yang menjadi pemegang saham.

"Tapi, di sisi lain penurunan dividen ini bertujuan supaya permodalan BPD meningkat. Kami harap besaran dividen menjadi 30% seperti bank-bank milik negara dapat terlaksana," tuturnya.

Dari sisi profitabilitas, laporan kinerja keuangan perseroan menunjukkan Bank Jateng berhasil meraih laba bersih senilai Rp653,15 miliar pada kuartal III/2015 atau meningkat sebesar 10,81% dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp589,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper