Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tetap Hati-Hati Arahkan Kebijakan Moneter 2016

Bank Indonesia menyebut akan mengarahkan stance kebijakan moneter agar kegiatan ekonomi dapat bergerak sesuai dengan kapasitas perekonomian, tapi tetap tidak menimbulkan tekanan kepada peningkatan inflasi dan defisit transaksi berjalan pada 2016.
Pergerakan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan sejak awal 2015. / Bisnis
Pergerakan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan sejak awal 2015. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menyebut akan mengarahkan stance kebijakan moneter agar kegiatan ekonomi dapat bergerak sesuai dengan kapasitas perekonomian, tapi tetap tidak menimbulkan tekanan kepada peningkatan inflasi dan defisit transaksi berjalan pada 2016.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D. W. Martowardojo mengatakan upaya menjaga stabilitas ekonomi perlu menjadi perhatian utama. Pasalnya, hal tersebut menjadi pra-kondisi bagi upaya memperkuat ketahanan dan meningkatkan daya saing perekonomian, terutama pada era integrasi yang kian kuat.

Agus melanjutkan dengan fokus tersebut, dari sisi kebijakan moneter, BI akan secara konsisten dan hati-hati menempuh kebijakan yang akan mengarahkan inflasi sesuai target sasarannya, mengendalikan defisit transaksi berjalan ke level yang sehat, dan mendukung stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

“Saat ini memang tekanan pada inflasi dan defisit transaksi berjalan sudah mulai menurun. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan yang tinggi terhadap kondisi eksternal yang menyebabkan rentannya komposisi dana asing berbalik arah. Sehingga kebijakan moneter perlu ditempuh secara hati-hati dan terukur agar tidak meningkatkan kembali tekanan kepada stabilitas ekonomi dan akhirnya memperlemah momentum pertumbuhan ekonomi,” jelas Agus dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 di Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Menurut Agus, untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter tersebut, pihaknya juga akan mengarahkan kebijakan nilai tukar agar posisinya tetap sesuai dengan nilai fundamental. Bank sentral juga mengklaim tetap akan meningkatkan dukungan untuk penggunaan fasilitas lindung nilai.

Agus mengungkapkan, pada tahun depan, BI juga akan mengupayakan pendalaman pasar keuangan untuk meningkatkan peran sektor ini sebagai sumber pembiayaan.

Adapun, secara keseluruhan, bank sentral mengklaim pada tahun depan akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dan pengedaran uang rupiah guna menjaga stabilitas makroekonomi, sekaligus memperkuat stabilitas sistem keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper