Bisnis.com,JAKARTA—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah sedang menjajaki sinergitas dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik pemerintah daerah setempat melalui skema Equity Swap.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan pemerintah daerah provinsi Jawa Tengah dan kabupaten di provinsi tersebut bakal melakukan revitalisasi terhadap BPR dan Badan Kredit Kecamatan (BKK).
Setelah revitalisasi tersebut, seluruh permodalan BPR itu akan dicatatkan pada Bank Jateng melalui skema equity swap tadi. Adapun total BPR dan BKK di wilayah Jawa Tengah yang bakal disinergikan disebut berjumlah 35.
“Jadi masukkan modal provinsi, kabupaten, ke dalam permodalan Bank Jateng, sehingga permodalan Bank Jateng akan menjadi lebih bagus lagi dan tetap integrasi,” katanya, Selasa (24/11/2015).
Supriyatno mengatakan dengan sinergitas ini, seluruh bank milik pemerintah daerah bakal terintegrasi. Dengan demikian, persaiangan antara Bank Jateng dengan BPR di wilayah tersebut pun akan berkurang.
“Yang diharapkan gubernur [Ganjar Pranowo] itu nanti terintegratif, kemudian nanti dari sisi jaringan dan layanan jadi lebih terintegrasi. Layanan jadi satu, ATM dan sebagainya,” ujarnya.
Supriyatno mengatakan dengan equity swap ini, modal yang akan dimasukkan ke Bank Jateng bisa mencapai sekitar Rp300 miliar. Di sisi lain, Bank Jateng dan pihak pemerintah daerah setempat pun masih perlu melihat dan menyelesaikan hal-hal lainnya terkait legalitas hukum.
Namun, kata Supriyatno, kajian terhadap rencana tersebut sudah dilakukan dan positif dalam mengembangkan bank-bank di daerah Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
