Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Dikritik JK, Kini Bank Sentral Dipuji Jokowi

Presiden Joko Widodo mengapresiasi koordinasi Bank Indonesia dan Tim Pengendali Inflasi Daerah dalam mengendalikan laju inflasi nasional yang diberpotensi menyentuh di bawah 3% pada tahun ini.
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo mengapresiasi koordinasi Bank Indonesia dan Tim Pengendali Inflasi Daerah dalam mengendalikan laju inflasi nasional yang diberpotensi menyentuh di bawah 3% pada tahun ini.

Presiden menuturkan ada lima indikator ekonomi yang harus terus dipantau, yakni pertumbuhan ekonomi, inflasi, angka pengangguran, angka kemiskinan, dan tingkat kesenjangan (gini ratio).

Jokowi menegaskan ‎inflasi harus dikendalikan karena terkait erat dengan daya beli masyarakat.

"Inflasi tahun kemarin 8,2%, tahun ini pada pertengahan tahun kita perkirakan 3,8%. Sekarang November kita lihat pasti di bawah 3,5%, mungkin bisa di bawah 3%," tuturnya di JCC, Kamis (26/11/2015).

Menurutnya, anjloknya inflasi dari 8,2% pada 2014 menjadi sekitar 3% pada tahun ini merupakan hasil kerja keras dan koordinasi BI dengan TPID.

"Artinya pengendalian inflasi oleh Bank Indonesia‎ didukung Pemda melalui TPID-TPID, kendalikan harga itu sangat berhasil," ujar Jokowi.

‎Apresiasi itu diungkapkan Jokowi di hadapan para CEO dan direktur perusahaan yang hadir dalam forum bertajuk Memantapkan Perekonomian Indonesia 2016.

Pernyataan Jokowi itu berbeda dengan Wapres Jusuf Kalla (JK) yang beberapa hari sebelumnya mengkritik Bank Indonesia mengenai tingginya suku bunga. Dalam pidato pembukaan acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 yang dihadiri para bankir dan sejumlah pejabat tinggi negara tersebut, JK memprotes keputusan BI menahan suku bunga acuan (BI rate). 

"Tak perlu dengan alasan apapun untuk menolong negeri ini. Janganlah para analis bicara bunga The Fed. Apa urusannya? Fed Rate naik 0,25% itu masih kecil. Indonesia dengan 7,5% masih tinggi, orang akan tetap percaya dengan Indonesia,” kata JK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper